Brandstory - Ibaratnya darah dalam tubuh manusia, oli tentunya memiliki peranan penting untuk menjaga kondisi mesin.
Sayangnya beberapa pemilik kendaraan masih memiliki kebiasaan jelek, seperti malas mengganti oli secara rutin. Padahal kebiasaan jelek ini dapat memberikan dampak yang buruk pada mesin.
Adi Rukmantara, selaku Brand Activation Supervisor PT Topindo Atlas Asia (Distributor oli TOP1 di Indonesia) menjelaskan, ada beberapa risiko yang dapat timbul dari kebiasaan jelek jarang mengganti oli.
"Telat ganti oli itu kebiasaan jelek yang punya dampak langsung ke mesin, seher dan bearing crankshaft akan lebih cepat aus, belum lagi kondisi keausan dari part lainnya," ujar Adi saat ditemui di bengkel Redblack, Tangerang, Rabu (30/1/2019).
Maka dari itu oli TOP1 Indonesia bersama beberapa komunitas pengguna roda dua coba mengedukasi para bikers dengan mengadakan kegiatan sunmori dan ganti oli bareng.
Inisiatif yang dilakukan oli TOP1 ini juga sekaligus untuk mengingatkan para bikers di Indonesia akan bahayanya punya kebiasaan jelek jarang ganti oli.
"Jadi oli TOP1 ingin terus konsisten mengedukasi rekan rekan komunitas dengan cara yang fun, salah satu caranya adalah kegiatan sunmori ini," imbuhnya.
Selain itu, Adi juga memaparkan beberapa kerugian lain yang mungkin dapat ditimbulkan dari kebiasaan jelek jarang mengganti oli, antara lain sebagai berikut.
1. Mesin jadi overheating
Salah satu fungsi oli tentu sebagai pendingin. Jika oli mesin motor sudah dalam keadaan jelek dan volumenya berkurang karena terlambat diganti, maka oli tak lagi mampu mendinginkan mesin dengan baik.
Jika dibiarkan lama-kelamaan komponen yang ada di mesin bisa rusak, seperti kepala silinder akan melengkung dan harus diganti.
Tentu kalau itu terjadi tidaklah sedikit biaya yang habis dikeluarkan.
"Oli dengan kualitas terbaik sekalipun juga memiliki batasan masa pakai, penting bagi setiap bikers untuk mengetahui jadwal ganti oli motornya" jelas Adi.
2. Kinerja mesin menurun
Jarang melakukan pergantian oli akan berisiko performa mesin menjadi jauh lebih berkurang.
Karena fungsi oli pada mesin sangatlah vital, ketika kondisi oli sudah jelek atau berkurang, otomatis performa mesin pun akan menjadi jelek.
Adi juga menjelaskan, oli full synthetic seperti oli TOP1 Evolution memiliki kualitas dan masa pakai yang lebih lama dibanding oli biasa.
Penggunaan oli sintetik juga dirasa sesuai untuk bikers yang tak punya banyak waktu untuk bulak-balik bengkel tiap bulan hanya untuk ganti oli.
3. Bahan bakar lebih boros
Meski tak terlihat korelasinya, namun ketika mesin menyala, maka sejumlah komponen mesin akan terjadi gesekan.
Jika oli mesin lama tidak diganti dan kinerja oli berkurang, maka gesekan antar komponen mesin tersebut akan makin kasar dan keras.
Hal ini membuat tarikan mesin jadi lebih berat, sehingga yang terjadi adalah dibutuhkannya lebih konsumsi bahan bakar.
Tentu saja, ini membuat alokasi pembelian BBM meningkat.
4. Merusak Komponen Mesin
Hanya karena jarang ganti oli, banyak komponen yang menjadi cepat aus.
Maka dari itu, kurang maksimalnya pelumas melumuri komponen dengan tepat, dapat mengakibatkan kerusakan pada part lainnya.
Risiko yang paling jeleknya yaitu turun mesin.
Jika ini terjadi, maka langkah yang harus dilakukan adalah mengganti komponen dengan baru dan mengeluarkan biaya lebih banyak.
5. Harga jual Kembali Rendah
Jika telah mengalami berbagai masalah akibat jarang ganti oli, tentu saja performa mesin pun berkurang.
Hal ini pun dapat menurunkan harga jual sepeda motor di pasaran.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR