Apa Sebetulnya Kepanjangan RPM? Rotasi atau Revolusi Per Menit?

GridOto.com - Ngomongin soal kepanjangan RPM ini dalam bahasa Indonesia memang bikin bingung Sob!

Sobat GridOto mungkin sering lihat dengan istilah atau singkatan yang satu ini. Tulisan rpm ini biasanya nongol di tachometer yang ada di panel instrumen motor atau mobil kamu.

Tapi apa sih arti dari singkatan RPM ini?

GridOto sempat iseng bertanya ke beberapa kawan, rata-rata jawabnya rotation per minute.

(Baca Juga : Belum Banyak yang Tahu, Ini Arti Angka di Papan Penunjuk Jalan!)

Padahal secara resmi dalam Bahasa Inggris, RPM adalah singkatan dari revolutions per minute.

Nah kekeliruan yang membuat bingung ini karena dalam Bahasa Indonesia, RPM kerap diterjemahkan menjadi rotasi per menit. Padahal revolusi dan rotasi adalah hal yang berbeda.

Kenapa aslinya disebut revolutions per minute, karena satuan rpm ini digunakan untuk menyatakan perputaran, dalam hal ini setang piston terhadap sebuah sumbu (crankshaft/kruk as), dalam satu menit.

Makanya, pernah denger dong istilah over-rev, revving, sampai rev-limiter? Tapi ga ada tuh istilah over-rot, rotting, atau rot-limiter, hehehe...

Kalau di kendaraan seperti mobil dan motor, 1 RPM berarti 1 siklus perputaran setang piston terhadap crankshaft.

(Baca Juga : Belum Banyak yang Tahu, Ini Cara Gampang Menghitung Kubikasi Mesin!)

Tapi di kebanyakan tachometer, biasanya angka rpm ditambah lagi simbol x1000 seperti gambar ilustrasi di atas.

Itu maksudnya, jika di tachometer jarum menunjuk ke angka 1 berarti perputaran crankshaft selama 1 menit adalah 1000 kali.

Biasanya motor-motor cc kecil di Indonesia saat langsam atau idle ada di angka 1.000-1.500 rpm dan paling mentok di angka 10.000 hingga 12.000 rpm.

Namun di mesin seperti motor MotoGP, revolusi per menitnya bisa tembus 16.000 hingga 19.000 rpm.

Jika mengambil contoh 19.000 rpm, berarti bila dikonversi dalam satu detik crankshaft sudah berputar sebanyak 316,66 kali, beuuhh!