GridOto.com - Saat ini tempat penyucian kendaraan semakin berkembang, bukan hanya menggunakan tenaga manusia, bahkan sudah menggunakan mesin atau kerap disebut robotic car wash.
Sato, adalah salah satu perusahaan pembuat mesin robotic car wash, bahkan diklaim menjadi pionirnya di Indonesia.
Hal tersebut langsung diungkapkan Moeljadi, Direktur PT Sato Sara Semesta saat kami temui di pabriknya di Jl Hasyim Ashari, No. 100, Cipondoh, Tangerang.
Sato mulai terbentuk pada tahun 1996, dan awalnya ini adalah sebuah perusahaan untuk membuat alat-alat sparepart di bidang otomotif.
(Baca Juga : Blak-blakan Robby Kurnia: Kiat Sukes dalam Membangun Bisnis Autoglaze)
Lalu pada tahun 2000, perusahaan yang berasal dari singkatan nama anaknya ini (Rosa dan Toto) mulai fokus pada peralatan car wash.
"Kami juga manufacture khusus untuk pembuatan peralatan car wash, tahun 2000 masih dari hidrolik atau istilahnya konvensional pada jaman dulu," ucap Moeljadi.
Saat itu ia melihat membuat alat pencuci mobil ini adalah suatu peluang yang bagus.
"Saya melihat peluang ini kok bagus, ini kan waktu itu import, belum ada yang lokal, jadi saya berpikir ini bisa diproduksi di lokal, momen itu yang saya ambil," kenangnya.
(Baca Juga : Blak-blakan Harun Sjech: Gesits Cuma Ambil Porsi Sedikit, Industri Spare Part Enggak Perlu Khawatir)
Seiring berjalannya waktu, robotic car wash pun diciptakan, tepatnya pada tahun 2006.
"Robotic car wash itu sendiri didesain supaya efisien waktu dan biaya, jadi saya ini membuat satu alat bantu bagaimana mencuci itu efisien," jelasnya.
Namun saat membuat robotic car wash, tentu ada tantangannya, seperti pola masyarakat yang masih menilai produk luar negeri lebih bagus dari pada dalam negeri.
"Jadi tahun 2000 itu saya gembar-gemborkan selalu produk dalam negeri terus sampai sekarang, saya gemborkan terus bahwa kita itu bisa bersaing dan bisa lebih bagus," terangnya.
Usahanya pun tak sia-sia, kini robotic car wash dari Sato sudah diekspor ke berbagai negara, seperti Afrika, Vietnam, dan Timur Tengah.
Dan untuk penyebarannya sendiri di Indonesia sudah dari Aceh hingga Papua.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR