GridOto.com-Pertengahan Desember 2018 lalu Gridoto.com berkesempatan mengikuti perjalanan Iconic Ride, atas undangan PT Piaggio Indonesia (PID).
Kami bisa mencoba beragam motor dari merek yang dipegang mereka mulai dari Piaggio, Vespa hingga Moto Guzzi.
Dan kami mencoba Vespa GTS 300, karena kami tertarik dengan bodinya yang semok dan kapasitas mesin yang juga besar.
(Baca Juga : Setang Vespa GTS Sering Goyang, Pasang Komponen Ini Dijamin Sembuh)
Diluar itu, motor ini sudah rakitan Vietnam sehingga harganya terjun bebas dari yang sebelumnya buatan Italia.
Ya, PID memang sempat memasarkan GTS 300 Super versi Italia dengan banderol Rp 169 juta.
Sedangkan Vespa GTS 300 versi Vietnam ini, 'hanya' dijual dengan nominal Rp 109 juta saja. Jauhkan bedanya?
Desain
Secara tampilan antara buatan Italia dan Vietnam enggak ada beda signifikan, kecuali stiker tulisan Super yang diganti emblem.
(Baca Juga : Fitur Unik Vespa GTS 300, Tarikan Mesin Brebet Saat Ban Kempis)
Bentuk GTS 300 tetap khas Vespa dengan garis bodi membulat, namun skutik ini punya dimensi yang terlihat besar.
Posturnya punya panjang 1.930 mm dengan lebar 755 mm. Sumbu rodanya mencapai 1.350 mm dengan tinggi jok 800 mm.
Tampilannya pun mewah dan elegan, lampu depan bulat punya ukuran cukup besar nampak serasi dengan lampu sein berpadu DRL LED di bawahnya.
Bagian bodi depan nampak tebal karena di dalamnya ada radiator, yang jika kipasnya aktif akan menghembuskan hawa panas pada kisi-kisi kiri dan kanan bodi.
Dilihat dari belakang, buritan motor ini nampak semok karena terlihat lebar dengan lampu belakang kotak.
Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan Vespa Sprint atau Vespa Primavera, yang buritannya mengecil di belakang dan lebih dinamis.
Pada unit yang kami gunakan sudah terpasang top box genuine, dengan warna senada yang membuat tampilan skutik ini semakin menarik.
(Baca Juga : Vespa GTS Makin Menawan Tambah Sespan)
Fitur & Teknologi
Tak ada bedanya dengan buatan Italia, motor ini sudah dilengkapi dengan rem ABS (Anti-Lock Braking System) dikedua rodanya.
Kemudian ada ASR (Anti Slip Regulation), yang merupakan kontrol traksi khas Vespa.
Untuk panel indikator punya bentuk seperti kerang, berisikan spidometer analog dengan satuan km/jam dan mil/jam.
Terdapat pula layar kecil di bawahnya yang menginformasikan odometer, tripmeter A dan B, indikator ASR, fuel meter dan jam digital.
Sayangnya lampu utama motor ini belum AHO (Auto Headlamp On), jadi masih harus dinyalakan secara manual.
(Baca Juga : Pilihan Paket Bore Up Piaggio Medley dan Vespa GTS150)
Kemudian ruang penyimpanan di balik joknya termasuk besar, helm full face bisa ditampung berikut sejumlah barang bawaan lain seperti jas hujan.
Lalu pembuka jok sudah elektrik dengan menekan tombol dekat gantungan barang. Ada pula ruang penyimpanan di depan yang di dalamnya ada USB port.
Tool kit bawaan motor juga tersimpan rapi di dalam penyimpanan depan ini.
Dan yang pastinya, motor ini sudah ada pengaman pada kuncinya karena sudah immobilizer dan juga punya alarm.
Handling & Riding Position
Dengan suspensi depan single-arm dan belakang double shock, redaman motor ini enggak bisa dibilang empuk, tapi juga enggak terlalu keras.
(Baca Juga : Otoseken: Mau Beli Vespa GTS 150 Bekas? Awas Lebar Bodinya Menyiksa)
Makanya ketika melibas jalan rusak, getaran dari roda depan cukup terasa sampai setang.
Sepanjang perjalanan, kerasa sekali kalau kedua suspensinya punya jarak main yang enggak terlalu panjang.
Tapi imbas dari karakter suspensi yang seperti itu, motor ini jadi enak dipakai melewati tikungan.
Motor mudah saja dikendalikan ketika melewati tikungan-tikungan khas jalur pegunungan saat berkendara melewati kawasan Gunung Batur.
Memang enggak bisa terlalu lincah karena bodi besarnya, tapi cukup mudah untuk dikendalikan.
(Baca Juga : Seken Keren: Ini Daftar Harga Spare Part Fast Moving Vespa GTS 150 di Bengkel Spesialis)
Hal ini menghilangkan pikiran bahwa Vespa itu susah diajak nikung, nyatanya motor ini enak-enak saja.
Peleknya sendiri berukuran 12 inci, yang dibungkus ban 120/70-12 dan 130/70-12 pakai merek Maxxis.
Kemudian posisi duduk dan dek yang tinggi, dipadu setang yang agak rendah membuat pengendara enggak cepat lelah selama perjalanan.
Area dek yang luas membuat posisi kaki dengan sepatu ukuran 44 leluasa bergerak, walau enggak bisa selonjoran tapi ini sudah sangat baik.
Hal lain yang membuat nyaman adalah joknya yang punya busa empuk juga tebal, bokong enggak cepat panas. Makanya betah riding lama pakai motor ini.
(Baca Juga : Seken Keren: Ini Daftar Harga Spare Part Fast Moving Vespa GTS 150 di Bengkel Spesialis)
Mesin
Sebagai tenaga penggeraknya, motor ini usung mesin Quasar, 177 cc, SOHC, 4 Valves, dengan pendingin cairan. Transmisinya sudah pasti otomatis CVT.
Jantung mekanis ini mampu hasilkan tenaga hingga 20,9 Hp @7.750 RPM, dengan torsi puncak mencapai 22 Nm @5.000 RPM.
Karakter mesinnya smooth, enggak meledak-ledak, maka akselerasinya pun enggak secepat yang dibayangkan.
Tapi mesinnya punya tenaga yang terus mengisi ditiap putaran, nafasnya pun panjang, enak banget melibas jalan tanjakan atau trek lurus.
Transfer tenaga menuju roda pun halus, enggak ada gejala "gredek" atau getar pada CVT saat baru mulai menjalankan motor.
(Baca Juga : Gading Marten Pamer Vespa, Tiga Hari Jelang Gugatan Cerai dengan Gisel)
Cuma ketika suara kipas radiator saja yang terdengar agak berisik ketika aktif.
Kesimpulan
Perubahan asal negara impor enggak membuat perbedaan signifikan pada desain, fitur dan teknologi yang diusungnya.
Desain mewah dan ikonik tentu jadi nilai jual untuk memenuhi gaya hidup para penggunanya.
Fitur dan teknologi yang diusungnya pun cukup lengkap, jadi terasa pas dengan banderol Rp 109 juta (on the road Jakarta) yang ditawarkan.
Performa mesin yang cukup baik mantap banget untuk riding jauh tanpa harus takut performa kedodoran.
PID juga sudah menyiapkan beragam aksesoris resmi, untuk yang ingin mempercantik tampilan GTS 300 ini.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR