GridOto.com - Dalam kecepatan tinggi, motor harus miring agar bisa menikung dengan baik, terutama motor MotoGP.
Jika tidak miring, motor bakal gagal menikung dan keluar dari jalur tikungan jika melaju dengan kecepatan cukup tinggi.
Kenapa sih motor harus miring agar bisa menikung? Nah, kita belajar pelan-pelan.
Proses menikung adalah sebuah gerak melingkar, jadi ada gaya sentripetal yang menarik motor ke dalam pusat tikungan/pusat lingkaran.
(Baca Juga : Valentino Rossi Nantikan Duel Bersama Sang Adik di MotoGP 2020)
Dalam hal ini, gaya sentripetal MotoGP adalah gaya gesek antara ban dan aspal.
Dan ada gaya sentrifugal yang melawan gaya sentripetal.
Gaya sentrifugal itu yang bikin motor keluar dari jalur kalau tidak miring saat menikung.
Sedangkan gaya sentrifugal itu pusat tarikannya berada di titik berat alias centre of gravity dari motor.
Simpelnya, proses miring itu adalah cara untuk melawan gaya sentrifugal dengan mengubah titik berat motor.
Semakin miring, semakin dekat titik berat motor ke pusat tikungan/pusat lingkaran.
(Baca Juga : Otorace : Valentino Rossi Bilang Ada Pembalap Indonesia Bernyali Gede)
Ada teknik khusus yang memang dikuasai pembalap untuk memiringkan motornya saat menikung.
Langkah pertama, lakukan countersteering, misalnya saja ingin menikung ke kanan, maka arahkan setang ke arah kiri dengan cepat agar motor bisa miring ke arah kanan.
Saat mengarahkan setang ke kiri, motor akan miring ke kanan untuk melawan arah gaya sentrifugal yang menarik motor ke arah kiri.
Langkah ini dilakukan berbarengan dengan memindahkan titik berat pembalap ke kanan.
Untuk MotoGP, langkah awal ini harus dilakukan dengan sangat cepat, pembalap MotoGP sudah ahli.
(Baca Juga : Valentino Rossi Hubungkan Cedera Pedrosa dengan Kematian Hayden dan Cedera Schumacher)
Jangan sampai malah kena high side crash duluan.
Langkah kedua, menyempurnakannya dengan mengubah arah setang ke kanan.
Motor akan semakin miring saat di dalam tikungan.
Dan setelah keluar tikungan tinggal balikin setang lurus dan badan pembalap ke tengah lagi deh.
Nah, tapi jangan coba-coba ini di jalanan umum ya sob, bahaya.
Ini teknik yang memang sudah dikuasai pembalap profesional.
Dan tingkat kemiringan saat membelok ini tergantung dari banyak faktor.
(Baca Juga : Otorace : KTM dan Husqvarna Berebut Gelar Juara Reli Dakar 2019)
Misalnya saja radius tikungan, kecepatan motor, dan juga kekuatan grip antara ban dan aspal.
Biar jelas, nih langsung saja tonton video penjelasannya sob
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Facebook/MotoGP |
KOMENTAR