Gara-gara PNS DKI, Pendapatan Jukir Bisa Tembus Rp 1 Juta Per Hari

Adi Wira Bhre Anggono - Rabu, 16 Januari 2019 | 15:00 WIB

Kompas.com/Nibras Nada Nailufar

Lahan parkir sebelah SDN 01/03 Kebon Sirih

GridOto.com - Terkait dengan adanya pelarangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI membawa kendaran pribadi ke kantor ternyata berdampak besar bagi tukang parkir.

Sebelumnya, muncul aturan yang berisi larangan bagi PNS DKI untuk memparkirkan kendaraan pribadi mereka di area Balai Kota dan juga Gedung DPRD.

Bahkan parkir bawah tanah Gedung DPRD juga tak lagi diperbolehkan PNS DKI.

Lapangan parkir IRTI Monas yang biasanya jadi langganan pun kini sudah dicabut tarif khusus PNS sejak Selasa (15/1/2019).

Hal tersebut dilakukan sesuai instruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang meminta PNS DKI untuk tidak membawa kendaraan pribadi dan memanfaatkan fasilitas naik bus Transjakarta gratis.

Maka mau tak mau kini para PNS DKI harus mencari lahan parkiran baru.

Salah satunya terletak di sebuah lahan kosong sebelah SDN 01/03 Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Seorang juru parkir (jukir) bernama Wawan, mengaku bahwa pendapatannya melejit sejak dua hari terakhir.

"Biasanya sehari Rp 700.000-Rp 800.000. Kemarin sampai Rp 1.200.000 lah," kata Wawan Rabu (16/1/2019).

Wawan mengatakan, lonjakan pendapatan ini baru terjadi dua hari terakhir atau sejak Senin (14/1/2019) semenjak para PNS DKI ikut parkir di tempatnya.

Menurut Wawan, pemilik lahan tak menetapkan tarif pasti, sedangkan pengendara motor bisa membayar sesuka hati.

"(Pendapatan) Rp 1,2 juta sehari itu macam-macam, ada yang bayar Rp 5.000, ada yang (bayar) Rp 2.000, yang punya lahan belum ngasih tarif," ujar Wawan.

Wawan juga menceritakan, motor yang parkir memadati lahan seluas kurang lebih 500 meter persegi biasanya tak pernah melewati pagar.

Namun sejak dua hari lalu motor yang parkir di tempatnya hingga mepet dengan trotoar jalan raya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berkat PNS DKI, Pendapatan Juru Parkir Sekitar Balai Kota Melejit"