GridOto.com - Komunitas Long Drain Interval Community (LDIC) kasih tips mudah cegah fuel dilution buat pembaca setia GridOto.
Oya, penyebab fuel dilution adalah menyusupnya bensin dari ruang bakar ke bak oli.
Bensin yang masuk ke bak oli merupakan bensin yang enggak terbakar optimal di ruang bakar.
Hal yang pertama diubah adalah penggunaan bensin yang enggak sesuai dengan kompresi.
(Baca Juga : Unik Banget, Cara Mengoperasikan Rear Sunshade Toyota Camry Terbaru)
"Bensin dengan nilai oktan tinggi belum tentu bagus buat mesin. Yang penting sesuaikan dengan kompresi mesin," ujar Alvin El Hud dari Long Drain Interval Community (LDIC) kepada GridOto.com.
"Lebih baik gunakan bensin dengan oktan yang sesuai dengan kompresi mesin untuk mencegah fuel dilution," sahutnya saat Kopdar Akhir Tahun LDIC di Cilandak, Jakarta Selatan.
Hal senada juga dikatakan ahli konversi energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto Zaenuri.
Pakai bensin dengan oktan tinggi di motor yang berkompresi kecil justri menyisakan bensin di dinding piston.
(Baca Juga : Mulai Rp 33 Ribu, Ini Daftar Harga Oli Aftermarket untuk Motor Matic)
"Sisa bensin yang enggak terbakar di ruang bakar menyusup ke bak oli melalui celah piston," ujar Tri Yuswidjajanto Zaenuri.
"Bahan bakar sisa itu mencemari oli sehingga terjadi pengenceran. Nah, itu yang disebut dengan fuel dilution," sahut bapak yang akrab disapa Pak Yus ini.
Tips kedua untuk mencegah fuel dilution adalah ubah kebiasaan memanaskan motor.
"Kurangi mesin nyala dalam keadaan stasioner (langsam), termasuk saat memanaskan motor dan menunggu lampur merah," ujar Alvin.
(Baca Juga : Mulai Rp 33 Ribu, Ini Daftar Harga Oli Aftermarket untuk Motor Matic)
"30 detik atau kalau mau langsung dipakai jalan enggak masalah tapi hindari gas spontan ya," katanya lagi.
Atau jika speedometer motornya dilengkapi dengan suhu bar bisa berpatokan terhadap itu.
"Atau perhatikan suhu bar, memanaskan motor yang mencegah Fuel Dilution itu maksimal satu bar saja," pungkasnya.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR