GridOto.com - Sedang ramai berita mengenai tarif prostitusi online yang melibatkan artis sebesar Rp 80 juta bikin heboh masyarakat Indonesia.
Padahal dengan Rp 80 juta, kalian bisa membeli 1 unit mobil walaupun mobil bekas.
Buat kalian yang penasaran dengan harga mobil bekas seharga Rp 80 juta, ada beberapa pilihan khususnya untuk merek Toyota.
(Baca Juga : Update Bursa Mobil Bekas Awal Tahun, Beberapa Merek Turun Harga)
Ini dia deretan mobil bekas Toyota di harga kisaran Rp 80 juta.
Kijang Innova bekas menjadi salah satu pilihan yang tepat jika memiliki dana Rp 80 juta.
Namun bukan untuk mesin diesel, melainkan bensin.
Untuk harga di kisaran Rp 80 juta, ada 6 pilihan.
Diantaranya varian E, G A/T, G M/T, V A/T, V M/T untuk tahun 2004 dan varian E tahun 2005.
2. Avanza
Avanza yang dikenal menjadi mobil sejuta umat bisa jadi bahan pertimbangan.
Semenjak isu Avanza baru muncul, harga bekasnya pun hampir rata-rata turun.
Bahkan sampai menyentuh Rp 50 juta.
Pilihan Toyota Avanza bekas di kisaran harga Rp 80 juta antara lain all varian tahun 2004 hingga tahun 2008.
3. Agya
Salah satu mobil murah milik Toyota, Agya bisa menjadi pilihan.
Menilik pricelist GridOto.com, harga Toyota Agya bekas cukup terjangkau, yakni Rp 80 jutaan.
Toyota Agya tahun 2013 varian G A/T dan G M/T dan Agya tahun 2015 varian E A/T dan E M/T.
Ada lagi Toyota Agya tahun 2016 varian E M/T.
4. Vios
Jika kalian ingin mobil jenis sedan, Vios menjadi salah satu pilihan tepat.
Harga Vios bekas paling murah di harga Rp 70 jutaan.
Itu berlaku untuk Vios tahun 2006 all varian.
Sedangkan untuk Vios 2007, harga berada di kisaran Rp 80 juta all varian.
5. Corolla Altis
Tak cuma Vios, Corolla Altis bisa menjadi alternatif mobil murah di kisaran harga Rp 80 juta.
Itu berlaku untuk Corolla Altis tahun 2001 hingga 2004.
Untuk lebih lengkapnya kalian bisa melihat kanal pricelist GridOto.com dengan klik di SINI.
Mungkin itu saja sederet mobil Toyota bekas di kisaran Rp 80 juta, bisa menjadi bahan pertimbangan untuk membeli mobil di tahun 2019 ini.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR