GridOto.com – Persaingan dalam perburuan gelar juara F1 2019 bakal jauh berbeda, tetapi lima pembalap ini bakal dapat banyak tekanan.
Di F1 2019 ada tiga pembalap baru dan dua pembalap yang pernah berlaga sebelumnya.
Juga beberapa pembalap yang pindah tim, membuat peta persaingan tidak bisa diduga.
Namun diperkirakan ada lima pembalap yang dapat banyak tekanan di F1 2019, seperti diprediksi PlanetF1.
(Baca Juga : Setelah Dibuang, Daniil Kvyat Balik Lagi ke Tim F1 Toro Rosso?)
Daniil Kvyat - Toro Rosso
Toro Rosso yang merupakan tim junior Red Bull, adalah tim pertama Daniil Kvyat di awal kariernya pada 2014.
Kemudian ia naik derajat ke tim Red Bull di 2015, sayang diturunkan kembali ke Toro Rosso di awal musim 2016.
Setelah 18 bulan bersama Toro Rosso, ia dicampakkan manajemen Red Bull usai GP F1 Amerika 2017.
Setahun bertugas sebagai development driver untuk tim Ferrari, Daniil Kvyat kembali diberi kepercayaan untuk memperkuat tim Toro Rosso.
Ini kesempatan untuk membuktikan dirinya masih layak jadi pembalap F1.
Robert Kubica - Williams
Balap F1 sejak 2006 di tim Sauber, kemudian jadi pembalap tim Renault di 2010.
Robert Kubica satu-satunya pembalap yang memberi kemenangan buat tim Sauber, yaitu di GP F1 Kanada 2008.
(Baca Juga : Mantan Bos Tim F1 Menyesal Robert Kubica Tidak Jadi Pembalap Tim Williams)
Kecelakaan fatal di event reli pada Februari 2011 dan mengalami cedera parah yang hampir merenggut nyawanya, membuat ia harus absen dari arena F1.
Delapan tahun kemudian, Robert Kubica akan kembali balap F1 bersama tim Williams.
Ia memiliki keraguan tentang kembalinya, tetapi Williams telah memberinya kesempatan dan ia perlu membuktikan hasilnya.
Lance Stroll – Racing Point
Lance Stroll akan memiliki kesempatan untuk membuktikan dirinya dalam pertempuran di lini tengah sekali lagi, kali ini dengan tim Racing Point.
(Baca Juga : Lance Stroll Dinilai Masih Terlalu Dini Untuk Tampil di Ajang F1)
Ia hanya mencetak enam point pada 2018 bersama Williams, ketika tim ini berjuang untuk mencapai apapun dengan mobil FW41 mereka.
Namun setelah ayahnya memimpin konsorsium yang membeli tim Force India di musim panas 2018, Lance Stroll pindah ke tim ini untuk 2019.
Stroll harus menunjukkan bahwa dia bisa bersaing dengan rekan setimnya Sergio Perez, tetapi juga dengan ayahnya sebagai pemilik tim.
Sebastian Vettel - Ferrari
Setelah juara dunia empat kali berturut-turut bersama tim Red Bull, Sebastian Vettel pindah ke Ferrari mulai 2015.
Tetapi selama empat tahun membela Ferrari, Sebastian Vettel belum sekalipun meraih gelar juara dunia.
(Baca Juga : Tulis Surat Untuk Ferrari, Ini Janji Sebastian Vettel di F1 Musim 2019)
Ia bakal mendapat banyak tekanan di F1 2019, mengingat dalam dua musim terakhir nyaris juara.
Banyak melakukan kesalahan pada musim 2017 dan 2018, Sebastian Vettel dikecundangi Lewis Hamilton dari Mercedes.
Ia akan mendapat tekanan lain, yaitu dari rekan setimnya Charles Leclerc yang tampil megesankan pada musim pertamanya di F1 2018 bersama tim Sauber.
Bisakah Vettel mengatasi Charles Leclerc?
Dan jika demikian, apakah dia akan kembali menantang Lewis Hamilton?
Valtteri Bottas - Mercedes
Rekan setim Lewis Hamilton di tim Mercedes ini juga bakal mendapat tekanan di musim 2019.
Karena Valtteri Bottas sudah tahu akan kehilangan posisinya jika dia tidak tampil mengesankan.
(Baca Juga : Gagal Menang di F1 Azerbaijan, Valtteri Bottas Nangis Seperti Bayi)
Mantan pembalap tim Force India, Esteban Ocon, yang kini sebagai pembalap cadangan Mercedes, sudah siap mengintai kursinya.
Pada 2018 Valtteri Bottas gagal memenangi balapan.
Hampir menang di GP F1 Azerbaijan, sayang ban mobilnya rusak.
Selain itu ia bertugas sebagai ‘wingman’, membantu Lewis Hamilton meraih juara dunia.
Mau tidak mau, Bottas harus tampil lebih garang untuk menantang gelar juara di 2019.
Jika tidak, Esteban Ocon mungkin akan menggantikannya sebelum musim 2019 berakhir.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | planetf1.com |
KOMENTAR