GridOto.com – Fenomena Mitsubishi Xpander selama 2018 spektakuler. Buat pertama kali ada Avanza killer yang mampu mendobrak dominasi lebih dari 1 dekade. Banyak MPV lain yang disebut-sebut sebagai 'Avanza killer'. Tapi hanya Xpander yang 'true Avanza killer'.
Penjualan Xpander sempat unggul dari Avanza sebagai pemimpin pasar di beberapa bulan tahun 2018. Namun Avanza bukanlah rival yang mudah menyerah.
Secara produk, Xpander memang lebih unggul. Oleh karena itu pula mendapat predikat The Best Low MPV pada GridOto Award 2018 yang dihelat Oktober lalu. (Baca Juga : GridOto Award 2018: The Best Low MPV – Mitsubishi Xpander)
Xpander mampu meracik ramuan pas menekuk sang pemimpin pasar. Hasil tes independen GridOto menunjukkan Xpander tidak superior di sektor performa mesin (akselerasi dan konsumsi BBM).
Toh kinerjanya tak bisa dibilang buruk dibandingkan para kompetitornya di segmen low MPV.
Namun Xpander jeli melihat preferensi konsumen. Mereka tak berharap performa istimewa di sektor mesin. Cukup yang biasa-biasa saja.
Justru di sektor kenyamanan dan akomodasi kabin yang digenjot. Di sinilah Xpander memanjakan konsumennya. Lagipula sebuah mobil keluarga punya preferensi ke sektor kenyamanan dibanding performa mesin.
Suzuki Ertiga merombak modelnya di tahun 2108 ini. Ia mencoba melawan Xpander di sisi kenyamanan. Namun kiprahnya belum bisa dibilang sukses. Begitupun Wuling lewat Confero dan Cortez yang menawarkan value for money. (Baca Juga : Ditanya Soal Confero Transmisi Matic, Begini Jawaban Wuling)
Xpander boleh superior di sisi teknis produknya. Namun Avanza terbukti masih bertaji dan mampu mencatat penjualan terbesar di beberapa bulan di 2018.
Secara produk, Avanza sudah uzur. Ia dipaksa melawan darah muda yang ada di Xpander. Beberapa kali facelift dan major change tak mampu memungkiri usianya yang mencapai 15 tahun di 2018.
Lantas apa yang membuat si uzur Avanza masih bercokol di papan atas? Saya menilai sisi nonteknis yang berperan. Avanza sudah punya image yang kuat sebagai mobil yang memberikan ketenangan pikiran buat konsumennya.
Harga terjangkau, mudah dan murah dirawat, bengkelnya ada dimana-mana termasuk bengkel umum bisa merawatnya. Ditambah lagi resale value Avanza bekas yang masih terjaga.
Peace of mind pemilik Avanza inilah yang saya rasa jadi aset paling berharga yang membuatnya masih bertahan di tengah gempuran Xpander.
Namun sekuat-kuatnya pertahanan Avanza, sempat bobol juga beberapa kali oleh Xpander. Tak ada jalan lain selain menyuntikkan darah muda di Avanza.
Gosip dan prediksi Avanza baru akan muncul di awal tahun 2019 makin santer. (Baca Juga : Gambar Rekaan Avanza Baru Bertebaran di Dunia Maya, Ini Kata Toyota)
Semoga saja bukan facelift dan major change lagi. Kita tunggu apakah Avanza mampu menjadi 'Xpander killer?'
Editor | : | Bimo Aribowo |
KOMENTAR