GridOto.com - McLaren tetap tidak menyesal mengakhiri kerja sama mereka dengan Honda.
Setelah tiga musim penuh masalah dan drama, McLaren memutuskan berpisah dengan Honda.
Untuk menyambut musim 2019 akhirnya McLaren memilih Renault sebagai pemasok mesin.
Meski sudah tidak memakai mesin Honda, performa McLaren tetap tidak menunjukkan banyak peningkatan sepanjang 2018.
(Baca Juga : Kaleidoskop F1 2018: Sempat Dibully, Halo Terbukti Selamatkan Nyawa Pembalap)
Ini berujung pada perombakan di jajaran manajemen mereka, dan juga hengkangnya sang direktur balap, Eric Boullier.
Sheikh Mohammed bin Essa Al Khalifa selaku chairman McLaren, tetap tidak menyesal dengan keputusan yang telah diambil.
"Di satu sisi kami frustrasi, tapi di sisi lain kami memang sudah berkomitmen dengan keputusan ini," kata Sheikh Mohammed bin Essa Al Khalifa dilansir GridOto.com dari PlanetF1.
"Melihat kembali performa kami waktu itu, cepat atau lambat perubahan memang harus dilakukan," tegas Sheikh Mohammed bin Essa Al Khalifa.
(Baca Juga : Setelah Pensiun dari F1, Fernando Alonso Balik ke Tim Ferrari?)
"Kami tetap menghormati Honda, tapi kerja sama itu tidak berjalan dengan baik, dan kami memutuskan untuk berpisah," ujar Sheikh Mohammed bin Essa Al Khalifa.
Meski McLaren menjalani musim sulit pada 2018, Sheikh Mohammed mengaku makin tertarik dengan seluk beluk operasional tim balapnya.
"Kita akan menemukan titik terang. Memang ini terasa sulit karena kita semua memiliki jiwa seorang pembalap, jadi kita harus terus berjuang," pungkas Sheikh Mohammed bin Essa Al Khalifa.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | planetf1.com |
KOMENTAR