GridOto.com - Daniel Ricciardo pembalap yang murah senyum, menunjukkan dirinya sosok yang ramah dan menyenangkan.
Namun, ada momen yang membuat emosi Daniel Ricciardo berkebalikan dengan apa yang ditunjukkan oleh senyumnya.
Momen itu adalah pada 2015, ketika sang sahabat sekaligus saingannya, Jules Bianchi, pembalap tim Marussia, meninggal.
Jules Bianchi mengalami kecelakaan pada F1 Jepang 2014 di sirkuit Suzuka.
(Baca Juga : Ducati Menggila, Bakal Bikin Tim Moto3 dan Ikut Ajang Suzuka 8 Hours)
Balapan dalam kondisi hujan deras, saat menikung, dia keluar lintasan dan menabrak crane (traktor).
Crane itu digunakan mengangkat mobil pembalap lain, Adrian Sutil, yang mengalami kecelakaan beberapa saat sebelumnya.
Kematian sang sahabat sangat mempengaruhi dirinya.
Daniel Ricciardo merasa lebih dewasa.
"Banyak yang terjadi di 2015, lebih dari masalah pribadi, berkaitan dengan kehidupan," kata Ricciardo dikutip GridOto.com dari F1i.com.
"Kematian Jules mempengaruhiku lebih dari yang kukira, aku punya hal lain di kehidupanku dan itu membuatku bergerak ke versi selanjutnya tentang siapa diriku," sambungnya.
Lalu setelah kematian sang sahabat, Ricciardo meraih podium pertamanya di musim itu.
Baginya, momen itu sangat emosional.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | f1i.com |
KOMENTAR