GridOto.com - Sebagai salah satu produsen kendaraan komersial, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) sukses mendongkrak penjualan Mitsubishi Fuso.
Sepanjang 11 bulan di tahun 2018, mereka berhasil melakukan pembukuan penjualan retail sebanyak 45.967 unit.
Dengan jumlah tersebut, Mitsubishi Fuso memipin pasar di kelas kendaraan komersial dengan share market sebanyak 44 persen.
Sales & Marketing Director PT KTB Duljatmono atau kerap di sapa Momon, menjelaskan, pencapaian pada Januari-November 2018 diakuinya sudah sesuai dengan target.
Angka tersebut menurutnya sudah melampaui angka yang telah ditetapkan awal 2018.
(Baca Juga : Modifikasi Truk Mitsubishi Fuso Canter Dari Kalimantan, Tampil Pede Mengusung Budaya Lokal!)
"Sampai sekarang ini secara volume sudah sesuai dengan target. Pasar nasional juga memang sedang tumbuh, yaitu sekitar 23,8 persen," kata Duljatmono.
Penjualan dalam 11 bulan itu disumbangkan oleh segmen Light Duty Truck (LDT) 88 persen, Medium Duty Truck (MDT) 11 persen, dan Heavy Duty Truck (HDT) 1 persen.
Secara angka, segmen LDT 36.424 terjual unit atau naik 20,5 persen dibanding tahun lalu.
Selanjutnya segmen MDT sebanyak 4.660 unit atau naik 46,5 persen, sedangkan segmen HDT hanya 70 unit atau turun 19,5 persen.
(Baca Juga : Mitsubishi Fuso Mengaku Siap Untuk Penerapan Standar Emisi Euro 4)
"Kalau kami memang di kelas HDT itu kecil, tetapi di LDT kami paling besar, dan hasil tersebut tetap menjadikan kami sebagai pemimpin pasar," ujar Momon.
Sepanjang tahun ini, KTB juga sudah cukup banyak menggenal kegiatan Truck Campaign, yang diadakan di sejumlah kota di Indonesia.
Acara untuk apresiasi konsumen loyal Mitubishi Fuso itu pun sekaligus bisa mendongkrak penjualan.
"Rata-rata setiap kita mengadakan kegiatan ini satu malam konsumen yang beli sekitar 200-an unit, bahkan di kota besar bisa di atas 300 unit, sehingga hasil itu otomatis bisa mendongkrak penjualan kita," ucap Momon.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fuso Puas dengan Hasil Penjualan Januari-November 2018".
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR