GridOto.com - Musim 2018 cukup sempurna bagi Mercedes setelah meraih gelar juara dunia pembalap lewat Lewis Hamilton serta gelar konstruktor.
Kemenangan dua gelar ini bisa dibilang sangat dominan, tanpa keraguan.
Sempat bersaing ketat dengan Sebastian Vettel (Ferrari) pada awal musim, Hamilton akhirnya tampil perkasa sebagai juara dunia dengan koleksi 408 poin, atau unggul 88 angka dari rivalnya itu.
Sementara itu, Mercedes tak kalah dominan pada kategori konstruktor dengan meraih 655 poin berbanding 571 poin raihan Ferrari yang duduk di peringkat dua klasemen.
(Baca Juga : Bukan Valentino Rossi, Inilah Saingan Terberat Dani Pedrosa)
Hasil yang diraih pada musim 2018 ini seakan makin mempertegas dominasi Mercedes pada ajang F1 dalam lima musim terakhir.
Mercedes sudah menyapu juara dunia konstruktor sekaligus gelar pembalap sejak dimulainya era mesin hybrid pada musim 2014.
Meski demikian, Toto Wolff merasa jika F1 2018 merupakan musim terberat baginya.
Menurut Wolff, itu dibuktikan dengan betapa kerasnya kerja seluruh tim.
Jika dibandingkan dengan sebelumnya, 2018 paling berat.
Wolff merasa kemampuan tim kurang, makanya harus lebih ngotot sampai akhirnya jadi juara.
"Kami, seluruh anggota tim harus meningkatkan kemampuan kami dibanding musim ini," kata Wolff dikutip GridOto.com dari BBC.
"Menang 2 gelar juara dunia, pembalap dan konstruktor, jadi bukti kerja keras seluruh anggota tim," jelasnya.
KOMENTAR