GridOto.com - Cepat atau lambat, tren industri otomotif diyakini akan beralih ke kendaraan listrik.
Hal tersebut membuat beberapa negara di dunia telah menyusun rencana dalam menyambut era tersebut.
Di Indonesia, arah mengenai industri kendaraan listrik bisa dikatakan masih belum jelas.
Meski kabar terakhir yang beredar draf peraturan kendaraan listrik sudah selesai dirumuskan, tetapi hingga kini belum ada kejelasan soal isu tersebut.
Baca Juga : Masih Ada Kesempatan, Ini 3 Tantangan Besar KTM Indonesia di Tahun 2019
Harun Sjech, CEO PT Gesits Technologies Indo (GTI), memberikan pendapatnya soal tantangan industri kendaraan listrik dalam acara Focus Group Discussion, Otomotif Group, Kompas Gramedia pada Rabu (12/12/2018).
"Di Indonesia, menurut saya era kendaraan listrik tidak bisa dihindari, cepat atau lambat pasti kita akan menuju ke sana, tentunya dengan proses adaptasi," ucap Harun.
Menurutnya, Indonesia belum tertinggal jauh dari negara lain, serius untuk melakukan riset soal kendaraan listrik.
"Kalau riset engine konvensional kita sudah tertinggal sangat jauh dengan negara lain, tetapi untuk riset elektrik kita gak terlalu ketinggalan jauh," ujarnya.
Baca Juga : Untuk Pengembangan Motor Listrik, Honda Tak Mau Main-main
"Di semua pameran otomotif dunia yang saya datangi, kecuali Tiongkok, kendaraan listrik bentuknya masih prototipe, itu artinya mereka juga masih melakukan riset," sambungnya.
Ia berpendapat, hal tersebut merupakan peluang bagi Indonesia untuk turut serta mensejajarkan diri dalam riset kendaraan listrik.
Jika itu dilakukan dengan serius, Harun menilai bukan tak mungkin Indonesia menjadi basis industri kendaraan listrik.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR