GridOto.com-Honda RC213V-S diciptakan sebagai motor versi street legal dari Honda RC213V, motor balap MotoGP dari tim Repsol Honda tunggangan Marc Marquez.
Motor ini cuma diproduksi 213 unit secara global, tapi sayangnya Indonesia enggak dapat jatah unit untuk dijual secara resmi oleh PT Astra Honda Motor (AHM).
Tapi AHM membeli 5 unit motor tersebut dan mereka mengajak 10 konsumen untuk menggeber motor tersebut di sirkuit Sentul, Bogor, lewat program RC213V-S MotoGP Street Experience.
(Baca Juga:Wow! Motor Rp 7 Milliar, RC213V-S di Indonesia Ternyata Ada Banyak)
Program yang merupakan kompetisi digital ini cuma mensyaratkan konsumen Honda CBR Series foto dengan apparel lengkap, dan posting lewat website khusus dan sosial media pribadi.
Sebanyak 1.089 peserta terdaftar, dan diseleksi menjadi 20 terbaik. Selanjutnya mereka menjalani pelatihan safety riding, dan 10 terbaik langsung geber RC213V-S di sirkuit.
“Motor ini memang terasa berbeda dari segi performa dan sangat mudah dikendalikan,” kata Benny Gunawan, salah satu peserta asal Kalimantan Barat.
Saat dikenalkan 2016 lalu, diluaran motor ini berbanderol Rp 4 milyar lebih. Pihak AHM bakan sempat mengatakan jika dijual di Indonesia maka harganya bisa tembus Rp 7 milyar!
Spesifikasi RC213V-S sangat mendekati motor MotoGP, seperti konfigurasi mesin 4 silinder dengan konfigurasi V4 90°.
(Baca Juga: Minat Sama Honda RC213V-S? Sudah Ada yang Jual di Situs Online Nih... Harganya Dijamin Bikin Gregetan)
Perbedaan mendasar di mesin hanya di mekanisme katup yang pakai per, sedang di MotoGP pneumatic, dan tentu saja transmisi bukan seamless.
Lalu ada juga paket race kit yang berisi knalpot, ECM (electronic control module), quick shifter, air duct, dry clutch cover, busi, data logger, shift drum, brake pad, adjuster brake lever, dan tatakan jok.
Penambahan racing sport kit ini bikin tenaga jadi 215 dk dari standarnya yang sekitar 175 dk dengan bobot basah hanya 180 kg, ringan banget setara motor 250cc! Harga race kit-nya sendiri bisa sampai Rp 700 jutaan.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR