GridOto.com - Sudah hal yang lumrah apabila kota besar seperti Shanghai, China mempunyai masalah kemacetan di jalanan umumnya.
Jumlah warga yang sangat besar serta perbandingannya dengan luas jalanan public yang dimiliki tentu saja menjadi faktor utama.
Hal ini pun kemudian memunculkan solusi yang inovatif dan unik, yang kemudian diaplikasikan di area Kota Tua Shanghai.
Inovasi ini diprakarsai oleh MINI China yang berkolaborasi dengan desainer dari firma 100Architecs dan Anomaly Shanghai.
(Baca juga: Blak-blakan Risal Wasal: Berkendara Santai di Tol, Harusnya Ditangkap!)
Mereka berkolaborasi untuk membuat desain marka jalan yang akan digunakan untuk menangani kasus kemacetan di sana.
Sebelumnya, mereka sudah menganalisis mengenai permasalahan di kota modern seperti Shanghai khususnya.
Dan mereka pun mendapatkan tiga hal penting yang menjadi pokok permasalahan pada kemacetan yang terjadi di Kota Tua.
Parkir sepeda sembarangan di trotoar
Pertama adalah mengenai parkir sepeda di trotoar yang semakin banyak karena makin ramainya perusahaan bike-sharing (berbagi sepeda).
Hal tersebut memicu terjadinya parkir sembarangan di trotoar yang kemudian mempersempit area pedestrian untuk para pejalan kaki.
(Baca juga: Street Manners: Bahaya Gunakan Headset Saat Mengendarai Motor)
Dalam menghadapi hal tersebut, mereka akhirnya membuatkan desain yang menarik sebagai marka untuk mengatur parkir sepeda.
Marka itu mereka ambil inspirasi desainnya dari rantai sepeda yang dibuat mengular dengan dibubuhi logo sepeda juga.
Para pesepeda diharapkan bisa memarkirkan sepeda dengan rapi mengikuti alur marka.
Dengan begitu sirkulasi pejalan kaki menjadi lebih nyaman dengan sisa ruangan yang tersisa hingga 50 cm.
Parkir motor sembarangan di bahu jalan
Kemudian faktor penyebab kemacetan kedua yang mereka temui adalah parkir motor sembarangan.
Hal ini biasanya dilakukan oleh para pengendara motor yang merupakan pengantar makanan ataupun barang dari situs belanja online.
(Baca juga: Street Manners: Bara Rokok yang Terkena Mata Akibatkan Luka Permanen)
Untuk hal ini, grafik yang mereka buat cukup unik, yakni dengan mengambil desain yang terinspirasi dari sepeda pengangkut barang yang biasa terlihat di kota Shanghai.
Marka berbentuk persegi itu akhirnya terlihat tak membosankan, tidak seperti marka-marka penunjuk tempat parkir yang cenderung monoton sehingga kurang diperhatikan.
Pejalan kaki yang menyebrang jalan tidak teratur
Lalu untuk masalah yang ketiga penyebab kemacetan di Kota Tua Shanghai, menurut mereka adalah pejalan kaki yang menyeberang secara tak beraturan.
Dengan banyaknya pejalan kaki yang menyeberang secara tak beratur di zebra cross, hal ini membuat pengendara jadi lebih lama untuk menunggu.
Atas hal tersebut, kemudian para desainer membuat kan sebuah pola zig zag sederhana di zebra cross untuk menunjukkan dua jalur yang berbeda.
Dengan begitu diharapkan para pejalan kaki bisa lebih lancar dalam menyeberang karena tidak perlu berjalan pelan-pelan untuk menghindari penyeberang dari arah yang berlawanan.
(Baca juga: Street Manners. Helm Awal Dari Kecelakaan Fatal)
Desain sederhana namun cerdas ini dianugerahi penghargaan Red Dot Design Award 2018 dalam kategori environmental graphics (grafis lingkungan).
Kalau di Indonesia dibuatkan seperti ini, pada setuju dan mau mematuhi enggak ya?
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Kompas.com,Designboom.com |
KOMENTAR