GridOto.com - Saat pabrikan berlomba-lomba memutakhirkan teknologi produk sepeda motornya, sebagian pencinta otomotif justru rindu motor jadul.
Bisa jadi dipicu nostalgia, ada saja orang yang mau merogoh koceknya dalam-dalam demi memiliki kembali memorinya bersama motor kenangan.
Seperti pada Maret lalu, Honda Astrea Grand lansiran 1991 milik Zubastian Rachman, seorang warga Bintaro, dipinang dengan mahar Rp 80 juta.
Astrea Grand berusia 27 tahun itu terlihat seperti baru.
(BACA JUGA: Bukan Hoax, Honda Kembali Bikin Generasi Baru Honda Astrea Grand)
Wajar saja, sebab pemiliknya mengembalikan kondisi Astrea Grand tersebut seperti saat baru keluar dealer, atau merestorasinya.
Seperti dilansir Kompas.com (14/3/2018), sebelum direstorasi, Zubastian hanya merogoh kocek sebesar Rp 3,4 juta untuk menebus Astrea Grand-nya.
Setelah seluruh part-nya diganti dan hanya menyisakan sasis yang dicat ulang, Astrea Grand tersebut tembus terjual Rp 80 juta.
Ngomong-ngomong soal harga Astrea Grand, berapa sih pasaran motor yang penjualannya dihentikan saat krisis moneter tahun 1998 ini?
(BACA JUGA: Nyaris 95% Original, Restorasi Astrea Grand Ini Part-nya Dicari Sampai Negara Tetangga)
Berdasarkan penelusuran GridOto.com di beberapa situs jual-beli online, berikut harga Astrea Grand:
Astrea Grand tahun 1994 Rp 2,5 jutaan
Astrea Grand tahun 1995, Rp 2,5 jutaan
Astrea Grand tahun 1996 Rp 2,5 jutaan -Rp 6,8 jutaan
Astrea Grand tahun 1997 Rp 3,6 jutaan - 3,9 jutaan
Sementara itu menurut salah satu anggota C'Duck, kumpulan penghobi Astrea Series, harga Astrea Grand bergantung pada tahun lansiran, kondisi dan kelengkapan surat.
(BACA JUGA: Namanya Cinta, Harley-Davidson Dikalahkan Demi Honda Astrea Grand)
"Kalau keluaran 1991 – 1992, bisa di atas Rp 4 juta. Tahun 1993 – 1994 lebih murah Rp 500 ribu - Rp 1 juta. Nah, kalau sudah di atas tahun 1994, Rp 3 juta sudah bisa dapat," rinci Byon kepada GridOto.com (30/11/2018).
Bahkan kalau lagi hari keberuntungan, bisa-bisa Rp 2,5 juta sudah dapat (Astrea Grand di atas 1994)," tambahnya.
Nah, gimana Sob, jadi ingin nostalgia juga enggak nih?
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
KOMENTAR