GridOto.com-Seiring dengan bertumbuhnya jumlah kendaraan di Indonesia sejalan dengan beragamnya karakter pengemudi di jalan raya.
Salah satunya adalah agressive driving.
"Agressive driving cenderung memberikan risiko yang tinggi atau high risk driving di jalan raya dan berpotensi tinggi menyebabkan kecelakaan lalu lintas," tegas Adrianto Sugiarto Wiyono, Intruktur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) kepada GridOto.com (23/11).
Untuk itu, kenalilah ciri-ciri agressive driving yang perlu Anda waspadai.
Umumnya agressive driving sering mengebut di jalan raya, baik saat di jalan bebas hambatan atau di jalan raya.
(BACA JUGA: Safety Driving dan Defensive Driving, Pahami Perbedaannya)
Seringkali juga agressive driving memotong jalur Anda atau bermanuver mendadak tanpa memberikan isyarat seperti lampu sein.
Jika tidak diwaspadai akan membuat kaget dan pengemudi yang menghindar bisa saja menabrak pengemudi lain yang sedang berada di jalan semestinya.
"Pengemudi yang melanggar rambu lalu lintas juga bisa dikatakan sebagai agressive driving, baik mencelakakan diri sendiri atau orang lain," ujar Adrianto.
Misalkan saat di persimpangan jalan ada pengemudi yang menerobos lampu merah, dari arah yang lampunya sudah hijau dan kaget melihat pengemudi yang menerobos lampu merah.
(BACA JUGA: Tips Melewati Tanjakan Saat Mudik Lebaran Dari Pakar Safety Driving)
Bisa dua kemungkinan, pengemudi yang menerobos akan tertabrak atau pengemudi yang berada di jalur lampu hijau mengerem mendadak dan terjadi tabrakan beruntun.
"Maka dari itu perlu dibenamkan defensive driving di atas safety driving agar kemampuan dalam mengemudikan kendaraan juga diiringin dengan tanggung jawab keselamatan diri sendiri dan orang lain di jalan raya," jelas Adrianto.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR