GridOto.com - Menggunakan sparepart substitusi dari mobil lain sudah menjadi hal yang lumrah bagi pemilik mobil.
Selama memang bisa saling tukar, tidak ada salahnya menggunakan komponen yang dinilai memiliki performa lebih baik dengan harga yang sepadan.
Bahkan meski harga lebih mahal, kalau kualitas lebih baik atau punya daya tahan tinggi dan kinerja lebih prima, mengapa tidak?
Seperti Rizky Baskoro, ketua Toyota Soluna Vios Club yang berniat mengaplikasi kopling Toyota Altis pada Toyota Limo andalannnya.
“Biar lebih menggigit,” imbuh Rizky setelah meng-upgrade mesinnya.
(BACA JUGA: Setidaknya Ada 4 Kelemahan Tilang Elektronik Menurut YLKI, Apa Saja?)
Hal ini diamini Apre, panggilan karib Imam Choiri, tuner AP Speed di Cipinang, Jaktim.
“Kopling Toyota Altis itu punya pressure plate lebih keras dibanding Vios,” ungkapnya.
Uniknya, dimensi dari kopling Altis dan Vios tidak berbeda jauh dan posisi baut pada flywheel pun sama.
Memang diakui Apre, ia belum pernah mengukur pasti perbedaan ukuran keduanya.
“Tetapi semua sama persis, misalnya input shaft girboks sama,” lanjutnya.
Lebih unik lagi, ternyata mobil-mobil Toyota punya desain kopling mirip-mirip sehingga kopling ini bisa dipakai buat berbagai desain transmisi.
(BACA JUGA: Inden Sekarang, Mercedes-AMG G63 Datang Bulan Juni 2019)
Sebagai contoh, Vios dengan girboks standar dengan mesin tuning ringan harian, kopling Altis bisa mengatasi gejala selip.
“Salah satu trik tidak pasang komponen kompetisi dan tetap pakai spare part orisinal,” sambung Apre.
Pun demikian dengan mobil Rizky yang sudah pakai girboks Starlet GT 4E-FTE.
Jadi, selain buat Vios, kopling Altis ini bisa nempel pas pada Toyota Soluna, Toyota Corolla (1.600 dan 1.800 cc) sampai Starlet 1.300 cc.
Bahkan dekrup bisa akur juga dengan flywheel Kijang meski as input-nya berbeda sehingga harus pakai kampas kopling milik Kijang.
Karena aslinya dipakai di Altis yang berkapasitas 1.800 cc, kekuatannya pasti lebih besar.
Nah, kalau dipakai dengan normal pada mesin standar, bukan tidak mungkin usianya lebih panjang.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
Sumber | : | Otomotifnet |
KOMENTAR