GridOto.com - Era kendaraan listrik disambut cukup baik di Indonesia, salah satunya dibuktikan dengan kesiapan Pertamina dan PLN untuk menyediakan stasiun pengisian daya (charging station).
Pertamina sendiri kini sudah menyediakan charging station di SPBU COCO Kuningan, Jakarta Selatan yang merupakan pilot project dari program Green Energy Station (GES).
Sedangkan PLN memiliki charging station yang diberi nama Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU).
Lantas, apakah bedanya antara produk bikinan dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut?
(Baca juga: Kecelakaan Bisa Menyebabkan Kemiskinan, Kok Bisa?)
Menurut Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito, GES merupakan versi upgrade dari existing gas station (SPBU yang sudah ada) milik Pertamina.
"Kita beda dengan SPLU, kalau SPLU itu menyediakan lahan berupa colokannya saja. Artinya pemilik mobil atau motor listrik tetap harus membawa alat charging-nya, kalau GES ini tidak, semudah tinggal pakai," ucap Adiatma beberapa waktu lalu seperti yang dilansir Kompas.com.
Adiatma menjelaskan, GES punya konsep bahwa semuanya tersaji, jadi pemilik mobil tinggal menggunakan charging station tanpa harus membawa alat apapun.
Nantinya di setiap SPBU Pertamina akan dilengkapi fasilitas charging station, PV Station, dan digitalisasi.
(Baca juga: Culik Lewis Hamilton, Artis Hollywood Ditangkap Pihak Berwenang Jelang F1 Abu Dhabi)
Namun tidak menutup kemungkinan apabila nanti Pertamina akan ada jalinan kerjasama dengan BUMN lain seperti PLN.
Karena meski Pertamina secara fasilitas lebih fleksibel namuni daya yang disediakan tetap dari PLN.
"Ini kan baru, nanti diluncurkan di 10 Desember, jadi langkah-langkah ke depan dipastikan akan banyak lagi. Dengan BUMN lain seperti PLN tentu besar sekali peluangnya," ucap Adiatma.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dualisme ‘Charger’ Mobil Listrik Antara Pertamina dengan PLN".
View this post on Instagram
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR