GridOto.com - Bengkulu menjadi Kota keempat yang disinggahi oleh mobil listrik Blits (Budi Luhur – ITS).
Total jarak sekitar 1.605 Km telah ditempuh dari Surabaya – Jakarta – Bengkulu.
Perjalanan mobil listrik karya mahasiswa Universitas Budi Luhur dan ITS ini masih berjalan lancar.
Meski rute Bengkulu dan memberikan pelajaran berarti bagi tim Blits, karena kontur jalan Sumatera yang berbeda di Pulau Jawa.
(BACA JUGA: Dirancang Lewati Medan Beragam, Berapa Harga Mobil Listrik Blits?)
“Jalur Sumatera didominasi oleh tanjakan dan turunan yang menjadi tantangan mobil listrik Blits (Budi Luhur – ITS)," kata Yoga Uta Nugraha, Projek Leader Blits.
"Khususnya di daya tahan baterai dan tenaga mobil saat menghadapi tanjakan terjal," sambungnya dalam keterangan resmi (25/11/2018).
Selain itu tim Blits juga menguji coba pengereman saat turunan curam di jalur pegunungan di daerah Lampung.
Pun begitu saat turun hujan lebat di perjalanan, Blits tidak mengalami masalah berarti baik dari baterai ataupun perangkat mobil listrik lainnya.
(BACA JUGA: Ini Alasan Mobil Listrik Blits Pasang Target Bisa Berlaga di Reli Dakar)
"Dengan ini, kami lebih mengerti karakter Blits dan banyak mendapat data untuk peningkatan kemampuan mobil listrik ini,” terang Yoga.
Soal pengisian baterai, Jelajah Sumatera Blits ini melakukannya di Rayon PLN yang berada di setiap Kabupaten atau Kota.
"Kami bekerja sama dengan PLN untuk pengisian baterai, dan kami sangat terbantu karena PLN telah siapkan alat pengisian baterai di setiap rayon kabupaten atau kota yang kami datangi," imbuhnya.
Pengisian baterai Blits sendiri dilakukan setelah menempuh perjalanan 150-200 km, dengan lama pengisian sekitar 4-6 jam.
(BACA JUGA: Diproduksi Secara Lokal, Hanya Komponen Ini yang Masih Impor Pada Mobil Listrik Blits)
Selama perjalanan Jelajah Sumatera, Blits mendapatkan antusias dan sambutan baik dari masyarakat dan karyawan PLN yang disinggahi oleh tim Blits.
Menariknya saat tiba di Bengkulu, tim Blits disambut oleh Mahasiswa Universitas Bengkulu, dan mengisi kuliah umum di Fakultas Teknik bidang studi mobil listrik.
Kasih Hanggoro selaku Ketua BPH Yayasan Budi Luhur Cakti mengatakan jika hal ini merupakan awal yang baik untuk PLN Blits Explore Indonesia.
"Kontur jalan yang sulit dan kendala pada Blits akan menjadi masukan bagi tim untuk mengevaluasi mobil listrik ini menjadi lebih baik dan sempurna,” ujar pria yang pernah mengikuti Reli Dakar ini.
(BACA JUGA: Awalnya Tidak Bisa Diisi Ulang, Berikut Evolusi Baterai Mobil Listrik)
Setelah melewati Bengkulu, Blits akan melanjutkan perjalanan menuju Palembang, Padang, Medan, dan berakhir di titik 0 km yaitu Sabang.
Selanjutnya, perjalanan akan lebih berat karena Blits akan menelusuri Pulau Kalimantan, Sulawesi, Papua, Bali dan berakhir kembali di Surabaya.
“Mobil listrik Blits ini belum dibilang bagus kalau belum bisa melewati 15.000 km," kata Kasih Hanggoro.
"Dari perjalanan itu tim Blits baru mendapatkan data apa saja kekurangan dari mobil listrik ini dan akan dievaluasi kembali," lanjutnya.
Setelah semua uji coba selesai, rencananya mobil listrik Blits akan diikutkan pada ajang balap paling ganas yaitu Reli Dakar.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR