GridOto.com - Kompetisi drifting mulai ramai lagi di Indonesia belakangan ini.
Bahkan cukup banyak drifter lokal yang punya prestasi membanggakan.
Salah satu mobil yang sering dipakai dalam event drifting adalah Nissan Cefiro A31 yang diproduksi dari 1988 sampai 1994.
Ziko Harnadi, pembalap dari BSI Drift Team yang berlaga di Kejurnas Drifting, mengungkapkan alasan kenapa Cefiro sering dipakai dalam event drifting.
(BACA JUGA: Ini Mobil yang Cocok Untuk Dijadikan Mobil Drifting)
"Soalnya dia pakai penggerak belakang alias RWD, itu cocok buat drifting karena mudah untuk oversteer," ujarnya kepada GridOto.com belum lama ini.
Selain alasan itu, menurutnya masih ada faktor lain kenapa Cefiro kerap dipilih pada drifter.
Menurut Ziko alasan selanjutnya adalah soal harga yang relatif lebih murah.
"Pakai Cefiro itu ibaratnya nge-drift dengan harga bersahabat, biaya bangun mobilnya cukup murah untuk di Indonesia," terangnya.
(BACA JUGA: Begini Cara Edukasi Intersport Tentang Drifting)
Ziko berujar, Cefiro dalam kondisi bekas bisa didapatkan sekitar Rp 30 jutaan sampai Rp 40 jutaan.
Sementara biaya memodifikasinya, untuk bisa mengikuti event drift kelas pemula berkisar Rp 20 jutaan sampai Rp 30 jutaan.
Artinya dengan biaya sekitar Rp 60 jutaan sampai Rp 70 jutaan sudah bisa mengikuti kompetisi drifting.
"Kalo dibandingkan sama mobil gue, Nissan 200SX, beda jauh. Harga mobilnya aja Rp 200 juta," imbuh Ziko.
Di samping itu, ketersediaan spare part yang masih melimpah juga jadi alasan kenapa Cefiro kerap jadi pilihan.
"Unitnya banyak, spare part-nya juga masih banyak dan murah," katanya.
"Lampu depan Cefiro saja enggak sampai Rp 1 jutaan, kalau dibandingkan sama Nissan Silvia bisa Rp 10 jutaan satunya," tutup Ziko.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
KOMENTAR