GridOto.com - Spesifikasi knalpot racing buat penggunaan harian dan balap itu berbeda.
Termasuk besar leher dan panjangnya knalpot juga berbeda karena sangat diperhitungkan matang.
Besar atau kecilnya leher hingga silincer knalpot ditentukan oleh ruang bakar alias mesin.
"Biasanya kalau matik 200 cc itu leher depannya saya kasih ukuran 28 mm," ujar Wawan, owner WRC kepada GridOto.com di jalan Tole Iskandar, Depok, Jawa Barat.
(BACA JUGA: Detail Modifikasi Honda PCX Berbaju Carbon Kevlar Asal Palembang)
"Kemudian untuk belakangannya sampai dengan silencer itu saya kasih ukuran 50 mm. Kalau panjangnya tinggal menyesuaikan dengan motor ke belakang," sahutnya lagi.
Sebab, diameter leher knalpot menyesuaikan dengan ukuran klep dan piston.
"Misalnya mesin dengan diameter seher 54 sampai 58 mm, diameter leher dan saringannya harus besar. Soalnya menyesuaikan dengan klep dan sehernya," ucap pria kelahiran Purbalingga ini.
Ternyata panjang atau pendeknya leher knalpot juga mempengaruhi performa.
(BACA JUGA: Honda Bikers Day Bisa Berdampak Positif pada Ekonomi Daerah)
"Misal kalau buat Drag Race pipa panjang itu enak. Soalnya napas putaran mesin bagian atas juga ikut panjang," ucap Wawan.
"Cocok buat track drag race yang lurus dan panjang," sahutnya lagi.
Sedangkan pipa leher pendek cocok buat yang ingin cari putaran mesin bagian bawah yang instan.
Terakhir soal bahan knalpot balapan yang digunakan.
(BACA JUGA: Setelah Helm Pakai AC, Ada Lagi Nih Helm Pakai Kipas Angin... Semriwiiing!)
"Biasanya kalau buat Drag Race kebanyakan pakai plat besi atau Galvanis," pungkas Wawan.
"Beda suara dan performanya dari bahan Stainless Steel," sahutnya lagi.
Meski bobotnya enggak seringan Stainless Steel bahkan Titanium sekalipun.
Lain hal Drag race, motor buat balap Road race sebagian besar justru menggunakan knalpot dengan bahan Stainless Steel.
(BACA JUGA: Ada Satu Barang Penting untuk Balapan yang Dibawa Sendiri Pembalap MotoGP)
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR