GridOto.com - Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Direktorat Metrologi, menggelar workshop yang berjudul 'Tera/Tera Ulang UTTP dan Penerapan Syarat Teknis' di Bandung (16/11/2018).
Workshop ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan keseragaman pelaksanaan tera dan tera ulang Alat Alat Ukur, Takar, Timban dan Perlengkapannya (UTTP) serta pengawasan kemetrologian, oleh Kementrian Perdagangan, melalui Satuan Kerja Direktorat Metrologi.
Satuan kerja Direktorat Metrologi, nantinya menyusun rancangan syarat teknis UTTP Meter Parkir.
Dalam kesempatan ini, turut hadir Indonesian Parking Association (IPA), yang diwakili oleh Rio sebagai Ketua, Wahyu sebagai Sekretaris Jenderal, dan Adit sebagai Bendahara Umum.
(BACA JUGA: Juru Parkir Malah Ketagihan Nyambi Jadi Maling Spion, Aksinya Enggak Sampai 3 Menit!)
IPA sebagai perwakilan dari pengusaha solusi perparkiran, memberikan beberapa masukan kepada pihak Direktorat Metrologi.
IPA menjelaskan, ada dua kategori perparkiran, yaitu On Street dan Off Street, keduanya memiliki karakteristik pengelolaan yang berbeda.
Selain itu, IPA juga berpendapat, tera atau tera ulang tidak akan efektif jika dilakukan dengan cara konvensional.
"Tera atau Tera Ulang cara konvensional sangat memungkinkan untuk diaplikasikan kepada alat yang menggunakan cara kerja mekanis, sedangkan, saat ini, sistem parkir sudah menggunakan komputerisasi," ucap Rio danlam keterangan resminya.
(BACA JUGA: Maunya Apa Sih? Jelas Ada Rambu Tetap Parkir Sembarangan, Ya Digembok)
Menurutnya, akan sangat sulit bila sistem tera/tera ulang dilakukan dengan mekanisme terdahulu, dikarenakan sistem parkir off street banyak menggunakan sistem komputer dengan topologi sistem client-server.
"Sistem informasi parkir saat ini, makin ke sini, makin maya" ucap Wahyu, Sekretaris Jenderal IPA.
Untuk itu, demi membantu Direktorat Metrologi, Rio, Ketua IPA, mengatakan siap untuk membantu dalam uji teknis dan aplikasi tera/tera ulang.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
KOMENTAR