GridOto.com - Teknologi anti-wheelie di MotoGP memegang peran penting terhadap keselamatan pembalap di atas lintasan.
Teknologi ini digunakan agar motor tetap bisa stabil saat ngebut, tidak gampang njengat.
Misalnya saja pada saat keluar tikungan, tentunya pembalap akan langsung 'ngegas'.
Atau mungkin saat start dimana para pembalap menarik gas kuat-kuat.
(BACA JUGA: Mahal! Segini Harga Jas Hujan yang Dipakai Pembalap MotoGP)
Dengan tenaga super dari motor MotoGP, kemungkinan wheelie sangat besar, itu merugikan banget sob.
Motor yang tidak menggunakan teknologi anti-wheelie roda depannya akan mudah terangkat.
Sedangkan motor yang menggunakan anti-wheelie akan tetap stabil dimana roda depannya akan tetap berusaha dekat dengan aspal.
Lalu bagaimana sistem elektronik tersebut bekerja?
Fitur ini melibatkan beberapa komponen elektronik yang dipasang pada motor.
Ada platform inersia yang terhubung beberapa sensor yang ada di roda depan dan belakang serta fork depan.
Semuanya terinterasi dengan Electronic Controlling Unit (ECU).
(BACA JUGA: Buang Sial, Maverick Vinales Tidak Pakai Nomor 25 di MotoGP Musim 2019)
Awalnya, sensor mendeteksi ban depan terangkat dan segera wheelie.
ECU mendeteksi hal itu, lalu mengurangi tenaga mesinnya.
Pengurangan tenaga itu akan berhenti ketika ban depan kembali menempel aspal, lalu tenaganya kembali seperti semula.
Selain itu, sekarang di MotoGP sedang tren penggunaan aero fairing yang juga menjaga motor tidak wheelie.
Aero fairing itu menambah down force motor.
Sementara itu, rider punya peran mengurangi wheelie lewat penggunaan rem belakang.
Susah membayangkannya? Lihat saja videonya
View this post on Instagram
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Instagram/MotoGP |
KOMENTAR