GridOto.com – Supaya ban mencengkram dengan baik dan motor nyaman dikendalikan, tekanan angin ban harus selalu dalam kondisi yang ideal.
Agar presisi, proses pengisian angin tidak bisa pakai feeling dan perlu terukur dengan bantuan indikator tekanan angin.
Berhubung di Indonesia terdapat dua musim berbeda yaitu kemarau dan hujan, apakah tekanan angin ban perlu disesuaikan sesuai musim yang berjalan?
“Supaya ban lebih menapak di jalan saat hujan, triknya bisa dengan mengurangi tekanan ban angin sekitar 2-3 Psi dari standarnya,” buka Harry Anggi, mekanik bengkel R59 Racing kepada GridOto.com di Ciputat, Tangerang Selatan.
(BACA JUGA: Siapa Cepat Dia Dapat, Royal Enfield Classic 500 Pegasus Hanya Dijual Segini di Indonesia)
Contohnya, jika tekanan ban depan 30 Psi dan belakang 34 Psi dalam kondisi normla, maka saat musin hujan dikurangi menjadi 28 Psi dan 32 Psi.
Dengan mengurangi tekanan angin, hasilnya tapak ban yang bersentuhan dengan aspal menjadi semakin besar.
Kalau tekanan angin ban terlalu besar, efeknya malah membuat ban kehilangan traksi dan terasa licin terutama di jalanan basah.
“Sebelum memutuskan untuk mengurangi tekanan ban, sesuaikan juga dengan kondisinya. Apakah berkendara sendiri atau bawa barang/penumpang,” lengkapnya.
(BACA JUGA: Intip Spek Jas Hujan yang Dipakai Pembalap MotoGP)
Kalau ada barang dan penumpang otomatis tekanan ban perlu lebih besar, sehingga lebih baik tetap ikuti tekanan ban angin rekomendasi pabrikan.
Terakhir, periksa juga kondisi kembangan ban dan ganti apabila tetdeteksi mulai aus.
Tentu hal ini untuk mejingkatkan rasa aman saat digunakan sewaktu hujan.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR