GridOto.com - Sebagai perusahaan yang melayani pembiayaan kendaraan, tentunya Adira Finance memiliki risiko adanya debitur yang lepas tanggung jawab dalam membayar cicilan.
Tidak jarang para perusahaan pembiayaan bekerja sama dengan pihak ketiga, untuk menangani para debitur 'bandel' tersebut.
Bahkan, banyak juga lho oknum pihak ketiga yang asal merampas kendaraan debitur, jika bertemu di jalan.
Menanggapi hal tersebut, Hafid Hadeli, Direktur Utama Adira Finance mengaku pihaknya menggunakan cara yang lebih persuasif dan sesuai dengan peraturan.
(BACA JUGA: Rayakan Hari Jadi, Adira Gelar CSR)
"Kami melakukan segalanya itu sesuai aturan. Kami gak pakai debt collector, kami menyebutnya remedial officer," ucap Hafid saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
Ia tak menampik bahwa Adira Finance bekerja sama dengan pihak ketiga, tetapi kemitraan yang dilakukan dengan perusahaan tersertifikasi.
"Para remedial officer Itu harus diwadahkan dalam bentuk perusahaan, dan itu sudah kita lakukan juga. Jadi kita kerja samanya itu kemitraan dengan perusahaan, dan tersertifikasi juga," ucap Hafid.
Sementara, Direktur Keuangan Adira Finance, I Dewa Made Susila, menyebut Adira Finance memiliki standar prosedur dalam melakukan tagihan kepada nasabahnya.
(BACA JUGA: Wow! Adira Finance Biayai Sektor Kendaraan Rp 31 Triliun Lebih)
Ia juga menyebut, Adira Finance memberikan solusi terhadap permasalahan bagi nasabah yang menunggak pembayaran.
"Kami sudah bikin sistem, cara kerja, dan teknologi yang memperlakukan semua orang dengan standar kami," ucap Made.
"Ini kan retail, jadi prosesnya sudah ada, misalnya diingatkan sebelum jatuh tempo, dikasih akses untuk bayar di tempat," katanya.
"Kalau ada masalah mungkin dikasih restructuring. Ada banyak solusi karena untuk bisnis jangka panjang, bukan sekali," tutupnya.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
KOMENTAR