GridOto.com - Enggak sedikit bikers yang ganti oli sokbreker depan pakai oli transmisi mobil.
Misalnya pakai oli transmisi manual kepunyaan mobil supaya bantingan sokbreker motornya jadi lebih enak dari standar.
Tapi, penggunaan oli transmisi manual mobil buat sokbreker depan motor ada efek sampingnya.
"Lama-lama seal sokbrekernya jadi menguning dan rawan robek," ujar Ali, owner dari Prima Shockbreaker, bengkel spesialis sokbreker yang berlokasi di Cibubur, Jakarta Timur kepada GridOto.com beberapa waktu yang lalu.
(BACA JUGA: Berani Sekali Pengacara Kondang Hotman Paris Nunjuk-nunjuk ke Taksi di London?)
Praktik seperti ini biasanya lumrah ditemui di sokbreker motor-motor matic.
Maklum, sebagian motor matic punya as sokbreker depan yang kecil.
Makanya banyak yang mengeluhkan sokbreker depan terlalu empuk.
Atau biasa digunakan juga buat motor-motor drag atau road race.
(BACA JUGA: Sweet Banget, Alasan Sang Pacar Dukung Valentino Rossi Tetap Balapan Sampai 2020)
"Makin kental oli sokbrekernya maka baliknya (rebound) akan menjadi lambat," ucap Razan Yamaha India kepada GridOto.com di Tanjung Barat, Jakarta Selatan.
Sehingga sokbreker jadi kalem saat melewati jalan rusak atau polisi tidur.
Bahkan saat melewat trek balap yang bergelombang (bumpy) tidak membuat pembalapnya lelah menahan kemudi.
Oya, kembali lagi ke oli transmisi mobil manual jadi idola lantaran kekentalanya.
(BACA JUGA: Resmi Dirilis, Komponen Suzuki GSX-S125 Ini Enggak Bisa Ditemukan di GSX-S150 Versi Indonesia)
Sebagaimana kita ketahui kalau oli tranmsisi mobil manual punya kekentalan paling encer SAE 75W-80.
Berbeda dengan oli sokbreker motor yang punya kekentalan dari 5W sampai paling kental 40W.
Dari situ ketahuan kalau oli transmisi mobil jauh lebih kental dan bisa bikin rebound sok jadi lebih lambat.
Tapi, ingat juga efek sampingnya yang disebut tadi jika ingin isi oli transmisi mobil di sokbreker depan motor ya.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR