GridOto.com – Bersamaan diumumkannya Vietnam masuk kalender balap F1 tahun 2020 hari Rabu (7/11/2018), pihak Formula 1 juga ingin ada pembalap F1 dari Asia.
Hal itu disampaikan Chairman and Chief Executive Formula One, Chase Carey mengenai masa depan balap F1.
Diharapkan nantinya di balap F1 akan ada pembalap Asia, Amerika dan wanita.
Ini bagian dari strategi F1 pasar, untuk menjaga penggemar (fans) generasi baru dan meningkatkan pendapatan.
(BACA JUGA: Tatiana Calderon, Wanita Amerika Latin Pertama Mengemudikan Mobil F1)
Untuk itu Chase Carey berharap munculnya pembalap dari berbagai negara.
"Kami ingin memberi kesempatan bagi pembalap dari berbagai negara di seluruh dunia," kata Chase Carey kepada AFP.
“Kami ingin memiliki pembalap China, pembalap Amerika, pembalap wanita, pembalap Vietnam, semuanya menjadi bagian dari masa depan kami,” sambungnya.
“Kami tidak akan menyukai apapun selain memiliki balapan di seluruh dunia, memiliki tim dan pembalap dari seluruh dunia,” ujarnya.
Asia telah menghasilkan beberapa pembalap F1 di masa lalu.
Diawali ‘Pangeran Bira’ dari Thailand pada 1950-an hingga Narain Karthikeyan di India pada tahun 2012, meskipun tidak ada yang mencapai tingkat kompetitif.
Secara historis, Jepang memimpin jalan bagi Asia, setelah menghasilkan 20 pembalap sejauh ini.
(BACA JUGA: Vietnam Jadi Negara Keempat Gelar Balap F1 di Sirkuit Jalan Raya)
Carey percaya semua itu bisa berubah dengan rencana terbaru F1 ke Asia.
Namun dia memperingatkan bahwa memiliki "pandangan jangka panjang" akan menjadi sangat penting setelah balapan di Malaysia, Korea dan India semua sudah berhenti.
Yang pasti gagasan baru Formula 1 untuk menghadirkan pembalap Asia dan wanita merupakan kabar bagus.
Juga menjadi peluang bagi pembalap Indonesia, setelah Rio Haryanto yang ikut balap F1 pada 2016.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | afp.com |
KOMENTAR