GridOto.com - Helm merupakan peranti wajib bagi pembalap, baik pembalap MotoGP maupun pembalap Formula 1.
Tentunya baik helm MotoGP dan F1 memiliki tingkat keamanan yang sangat tinggi mengingat pembalap dapat melesat dengan sangat cepat.
Tapi belum banyak yang tahu nih beda helm pembalap MotoGP dengan Helm Pembalap F1.
Meski sama-sama punya sertifikasi keamanan yang tinggi, pembalap F1 enggak bisa pakai helm buat MotoGP, dan sebaliknya.
(BACA JUGA: Belum Banyak yang Tahu, Ini Merek Mobil Paling Banyak Di-Google Tiap Negara)
Karena helm buat balapan mobil dengan balapan motor memang beda rancangannya.
Fitur yang sama terdapat dalam dua helm itu, misalnya adanya ventilasi udara, pelindung gores pada visor, anti fog pada visor.
Helm buat balap mobil juga dirancang anti api, sehingga lebih aman jika terjadi hal yang tak diinginkan.
Selain itu, ketika terjadi benturan, helm itu juga tidak akan menimbulkan percikan api.
"Helm mobil lebih tebal karena disiapkan untuk crash yang keras dan biar enggak gampang pecah," kata Antonio Sabato, Sales Supervisor Prime Gears, distributor resmi Arai.
Lalu perhatikan, pada bagian visor atau kaca pada helm Formula 1 terlihat lebih sedikit bagian pembalap untuk dapat melihat.
Bandingkan dengan helm MotoGP yang memiliki visor yang lebih lebar.
Ternyata sebagian bidang visor di helm F1 itu memang sengaja ditutup.
Berdasar website resmi F1, penutup itu disebut strip Zylon yang diperkenalkan sejak 2011.
Penutup selebar 50mm itu digunakan untuk menambah keamanan dari benturan.
Tentunya penutup itu sudah didesain sehingga tidak menggangu pandangan pembalap.
Selain itu helm pada F1 juga memiliki fitur HANS (Head and Neck Support) yang digunakan untuk menahan guncangan pada kepala.
Sementara helm MotoGP, selain sebagai piranti keselamatan juga digunakan untuk menunjang aerodinamika.
Makanya di helm motor zaman now biasanya ada yang namanya spoiler.
Selain memperindah tampilan, ternyata spoiler pada helm punya peran penting.
"Fungsinya spoiler itu untuk membelah angin dan membentuk aerodinamis dari sebuah helm," tukas Tugimin dari Research and Development PT Tarakusuma Indah (TI) produsen helm KYT, INK, MDS, Hiu dan BMC kepada GridOto.com.
Soalnya semakin helm menahan angin, maka semakin enggak nyaman buat bikersnya.
Jangan anggap sepele, dalam kecepatan tinggi, angin yang menerpa dengan keras bisa bikin helm terasa berat.
(BACA JUGA: Belum Banyak yang Tahu, Ini Sejarah Yamaha RX Series di Indonesia)
Helm bisa terasa tertarik ke belakang bahkan goyang akibat terpaan angin itu.
Otomatis bisa mengganggu konsentrasi dan membebani leher yang ikut menahan.
Makanya, desain helm dibuat lebih aerodinamis dengan penambahan spoiler untuk mengurangi gejala itu.
Aerodinamis atau enggaknya sebuah helm ternyata ada hitunganya.
Dalam istilah pabrikan helm dikenal sebagai Drag Coefficient.
"Jadi untuk mengukur aerodinamisnya helm diuji di Wind Tunnel, nanti akan keluar angkanya," pungkasnya.
Semakin nilai Drag Coefficient kecil maka helm tersebut hanya mempunyai hambatan aerodinamik yang kecil juga sehingga helm dapat dengan lancar dialiri udara.
Jadi sekarang udah ngerti ya bedanya helm buat balap mobil dan balap motor. Jangan dikira sama Sob...
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR