GridOto.com - Aksi pelecehan seksual di dalam taksi online sering terjadi belakangan ini.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengimbau kepada penumpang agar mengingat sejumlah poin berikut ini agar terhindar dari tindakan tersebut.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menuturkan, penumpang taksi online sebaiknya memastikan sopir yang mengantarnya memiliki identitas yang jelas.
Identitas tersebut, dikatakan Budi, sebaiknya diingat atau bisa dikirim ke orang terdekat.
(BACA JUGA: Suzuki Mulai Serius, Penantang Yamaha NMAX dan Honda PCX Siap Hadir?)
"Kita berharap kepada masyarakat kalau saat order taksi online untuk perhatikan data si driver," ungkap Budi Setiyadi kepada GridOto.com di Jakarta, Selasa (6/11/2018).
Tak hanya itu, Budi pun mengimbau agar ada kesepakatan antara driver dan pengemudi terkait rute perjalanan yang akan ditempuh.
"Kalau memang dirasa mencurigakan bisa langsung mengirim data itu ke keluarga terdekat," ungkapnya.
Ia kemudian mengatakan, penumpang taksi online sebaiknya tidak duduk di bangku bagian depan tepat di sebelah pengemudi.
(BACA JUGA: Generasi Anyar Honda CBR 150 Thailand Bakal Lebih Sangar dari Versi Indonesia?)
Hal itu dimaksudkan untuk menghindari tindak kejahatan yang dapat terjadi kapan saja.
Untuk itu, ia berpesan agar para aplikator bisa lebih perhatikan apa yang dilakukan oleh para drivernya.
"Kita harapkan mungkin yang mempunyai peran besar itu adalah pihak aplikator. Kita hanya memberikan pokok-pokok pemikiran aturan yang harus mereka ikuti. Kalau tidak nanti mereka juga yang merugi sendiri," tegasnya.
"Jika ini terus terjadi, yang ada lama kelamaan masyarakat meninggalkan, akhirnya kembali pada taksi yang saat ini sudah ada," tutupnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR