Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Blak-blakan Dino Ryandi: Kenapa Bakrie Autoparts 'Terjun' ke Bus Listrik?

Naufal Shafly - Senin, 5 November 2018 | 19:20 WIB
Dino Ryandi menceritakan alasan dibalik keputusan Bakrie Autoparts tangani bus listrik
Agus Salim
Dino Ryandi menceritakan alasan dibalik keputusan Bakrie Autoparts tangani bus listrik

 

GridOto.com - Beberapa waktu lalu, PT Bakrie & Brothers (BNBR) perkenalkan bus listrik mereka di ajang IMF di Bali.

PT BNBR lewat anak perusahaannya, Bakrie Autoparts, akan mengelola bus listrik di Indonesia dengan menggandeng produsen asal Tiongkok, BYD.

Lantas, mengapa mereka memutuskan untuk 'terjun' ke bus listrik? mengingat sudah sejak lama mereka hanya bermain sebagai komponen sparepart.

"Sebenarnya kita mau maju satu step dari yang tadinya hanya menjual komponen, kedepannya kita ingin seperti Agen Pemegang Merek (APM)," ujar Dino Ryandi President Director & CEO PT Bakrie Autoparts Dino A Ryandi.

(BACA JUGA: Blak-blakan Dino Ryandi: Jadi APM, Bakrie Autoparts Segera Gabung Gaikindo)

"Kalau kita terus melayanin OEM aja, kita gak akan maju lah, kita hanya di level itu saja," ucapnya saat berbincang dengan GridOto.com.

Berangkat dari keinginan untuk memajukan Bakrie Autoparts, mereka akhirnya memutuskan untuk masuk ke kendaraan listrik.

Alasannya, mereka melihat kendaraan listrik adalah kendaraan yang akan berkembang di masa depan.

Bus listrik BYD C6
Naufal Shafly/GridOto.com
Bus listrik BYD C6

Lebih spesifik, mereka memilih kendaraan listrik komersial untuk menjadi fokus bisnis mereka ke depan, dengan pertimbangan masih minimnya persaingan di Indonesia.

(BACA JUGA: Blak-blakan Dino Ryandi: Kendaraan Listrik Bisa Menolong Pemerintah)

"Kita merasa itu kekuatan kita. Kenapa kita punya kekuatan di situ? karena bus listrik kan penggunanya kebanyakan adalah public sector, dan pemerintahan daerah," ucapnya.

"Bakrie Group ini kan grup lama dengan good political connection. Selain itu, kita juga melihat impactnya akan sangat terasa. Di samping tujuan komersial, kita juga punya tujuan idealis," katanya.

Menurut Dino, pihaknya ingin mewujudkan industri kendaraan listrik yang ideal dengan cara menggunakan tenaga listrik terbarukan sebagai alat charging.

"Misalnya, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mencharge kendaraan listrik, itu baru ideal. Jadi di PLTS emisi 0, di kendaraan emisi 0," katanya.

(BACA JUGA: Blak-blakan Hendriansyah: Ini Bedanya Dunia Balap Nasional di Era 2000 Awal dan Sekarang)

Selain itu, ia ingin semua lapisan masyarakat dapat menggunakan kendaraan listrik, dengan menjadikan bus listrik sebagai solusi.

"Bus listrik juga lebih bisa dinikmati oleh banyak orang. Kita mau mobil listrik ini dipakai, keliling di wilayah tertentu. Kita ingin supaya zero emisinya itu dapat digunakan, bukan hanya sebagai item koleksi," katanya.

Editor : Hendra

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Petaka Dua Orang Tak Dengar Teriakan Warga, Vario Sekejap Bak Dicincang

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa