GridOto.com - Kurang memadainya kemampuan sopir truk di Indonesia dinilai sebagai salah satu penyebab tingginya kecelakaan yang melibatkan truk.
Berdasarkan laporan Jasa Marga, ada sebanyak 65 persen kecelakaan di jalan tol disebabkan oleh truk.
"Akibat truk itu sekitar 65 persen karena kendaraan berat," kata VP Operation Management Jasa Marga Bagus Cahya kepada GridOto.com di Bandung, Sabtu (3/11/2018).
Ia mengaku kemampuan mengemudi sopir truk dan pemahaman mengelola potensi kecelakaan masih rendah.
(BACA JUGA: Motor Custom Kena Tilang Saat Operasi Zebra, Pahami Lagi Yuk Aturan Modifikasi)
"Salah satu penyebab faktor kecelakaan adalah kendaraan dengan bermuatan berlebih. Bahkan 80 persen kecelakaan Tol disebabkan oleh pengemudi," ungkapnya.
Untuk itu, Jasa Marga akan terus menggelar operasi gabungan bersama sejumlah intansi, untuk menjaring kendaraan yang melebihi beban dan kelebihan dimensi.
"Tidak lupa terus menerus kita lakukan kerja sama dengan Kementerian Perhubungan dengan mengelar kegiatan operasi kendaraan bermuatan lebih dan berukuran lebih (Odol)," tegasnya.
Operasi Odol ini bertujuan untuk melakukan penertiban kendaraan besar yang melanggar.
(BACA JUGA: Pertama Nih R25 Dijejali Kaki Moge Ada di IMOS 2018)
Selain itu, Bagus menyebut, batas muatan dan ukuran kendaraan pun sangat diperhatikan oleh pihaknya pada operasi tersebut.
Sebelumnya, kampanye keselamatan jalan raya terus digulirkan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai pengelola jalan tol di Indonesia.
Salah satu cara yang ditempuh oleh perusahaan pelat merah ini, edukasi dilakukan melalui kegiatan "Jasa MargaFun Rally Tertib Berlalu Lintas 2018".
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR