GridOto.com – Mesin motor Ducati menggunakan belt untuk menghubungkan crankshaft dan camshaft secara teratur.
Berbeda dengan motor pada umumnya yang menghubungkan crankshaft dan camshaft menggunakan rantai keteng.
Meskipun fungsinya sama, jelas bahan dasarnya berbeda yakni belt terbuat dari bahan dasar karet dan rantai keteng atau kamrat dari bahan besi.
“Belt dipilih karena bobotnya ringan dan bersuara lebih halus dibanding rantai,” terang Rahadi Wibowo, Manajer Workshop Ducati Indonesia kepada GridOto.com di Kemang, Jakarta Selatan.
(BACA JUGA: Hanya untuk Dua Wilayah Ini Operasi Zebra Ditiadakan)
Efeknya tentu kearah efisiensi kerja mesin dan berujung pada capaian tenaga yang lebih besar.
“Penggunaan klep Desmodromic juga tidak membutuhkan dorongan kuat supaya bergerak, jadi lebih pas pakai timing belt,” jelasnya.
Jika seandainya belt putus sekalipun, diklaim tidak berakibat parah seperti motor yang gunakan rantai keteng.
“Kalau rantai keteng putus mesin motor pasti mati mendadak. Nah kalau gunakan belt dan klep Desmo motor bisa tetap berjalan karena ada gerakan inersia yang tersisa,” ungkap Rahadi.
(BACA JUGA: Helm Berteknologi MotoGP Meluncur di IMOS 2018, Berapa Harga NHK GP-R Tech?)
Dengan segala kelebihannya, penggunaan belt tidak luput dari kekurangan jika dibanding dengan rantai keteng.
“Dari durability memang lebih rendah dan perlu perawatan ekstra, terutama jika motor sering dipakai rpm tinggi,” jawabnya kemudian.
Selain itu, belt juga rentan getas apabila terkena hawa panas berlebih dan tentunya tidak bisa terkena oli.
Nah apapun jenisnya, jika motor dirawat dan teratur di servis pastinya resiko di atas bisa diminimalisir.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR