GridOto.com-Mesin diesel modern di Indonesia umumnya sudah mengadopsi teknologi common rail yang dipadu dengan turbocharged dan direct injection.
Alhasil, tekanan pada sistem bahan bakar kian tinggi sehingga tak heran bila mesin diesel modern memerlukan bahan bakar berkualitas tinggi yang rendah kandungan Sulfur.
Kenapa mesin diesel modern memerlukan bahan bakar rendah sulfur?
Alasan utamanya karena kandungan sulfur yang tinggi pada bahan bakar diesel dapat menyebabkan tersumbatnya injektor bahan bakar.
Pada mesin diesel common rail, noselnya memiliki lubang yang sangat kecil serta tekanan sangat tinggi.
(BACA JUGA: Arti Cetane Number Atau Angka Setana Pada Bahan Bakar Diesel)
Tekanan bahan bakar pada sistem berteknologi common rail berkisar 1.600-1.800 bar.
Bandingkan dengan konvensional yang hanya mencapai 700 bar.
Bila injektor mulai tersumbat, maka suplai bahan bakar ke ruang bakar akan tergangu sehingga menyebabkan turunnya tenaga mesin.
Ternyata masalahnya tidak hanya sampai di situ.
Jika Anda secara terus menerus menggunakan bahan bakar dengan kandungan sulfur tinggi, lambat laun penyumbatan akan menjalar ke intake manifold yang berdampak mesin kehilangan tenaga.
(BACA JUGA: Cara Memilih Bahan Bakar Diesel Yang Bagus)
Memang proses penumpukan kerak di intake manifold ini tidak instan.
Gejala penumpukan kerak di intake manifold baru terlihat ketika penggunaan mobil di atas 70.000 km.
Oh ya, satu lagi, semakin Anda sering menggunakan Bahan bakar diesel yang memiliki kadar sulfur tinggi, maka semakin pendek atau cepat umur pemakaian catalytic converter.
Catalytic converter ini berguna untuk menyaring emisi gas buang agar berada dalam ambang batas aman.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR