GridOto.com-Salah satu penyebab utama polusi udara ini berasal dari asap knalpot kendaraan bermotor.
Untuk mengurangi polusi udara mobil saat ini sudah dibekali dengan catalytic converter di saluran gas buang.
Pasalnya, catalytic converter dianggap langkah paling efektif.
Jika proses pembakaran di mesin berjalan sempurna, emisi hanya mengandung gas N2, CO2 dan H2O.
Kondisi ini dapat tercapai jika Air Fuel Ratio (AFR) mencapai rasio ideal 14,7:1.
(BACA JUGA: Ini 8 Hal Penting Mengenai Catalytic Converter)
Makanya, pihak produsen terus mengembangkan sistem pengapian dan pasokan bahan bakar agar selalu mendekati AFR di berbagai putaran mesin, seperti teknologi distributorless dan electronic fuel injection.
Sayangnya, kondisi sempurna sulit didapat sehingga gas racun seperti HC, CO dan NOx selalu ada di gas buang.
Makanya peran catalytic converter sangat diperlukan untuk menyaring gas beracun ini.
Namun di lain pihak, catalytic converter mensyaratkan bensin tanpa timbal seperti Pertamax dan Pertamax Turbo.
Di dalam catalytic converter terdapat dua katalis: reduction dan oxidation catalyst.
(BACA JUGA: Catalytic Converter Dilepas? Lebih Banyak Ruginya Daripada Untungya!)
Keduanya menggunakan struktur keramik dan metal catalyst yang terdiri dari Platinum, Rhodium, dan Palladium.
Pada tahap pertama, gas buang dari mesin akan direduksi kandungan gas Nox-nya di reduction catalyst.
Saat gas NO atau NO2 melewati katalis Platinum dan Rhodium, akan dihasilkan gas N2 dan O2.
Kemudian untuk mereduksi gas HC dan CO, oxidation catalyst yang mengandung logam Palladium dan Platinum mengubahnya menjadi CO2 dengan proses kimia 2CO + O2➔ 2CO2.
Nah, untuk memperoleh kebutuhan O2 di proses tahap kedua tersebut, catalytic converter dilengkapi dengan sistem kontrol yang berfungsi memonitor aliran gas buang.
(BACA JUGA: Biaya Perbaikan Catalytic Converter Yang Rusak, Ternyata Lumayan Loh!)
Agar hasilnya optimal, sensor O2 diletakan setelah mesin dan sebelum catalytic converter.
Sensor yang terkoneksi dengan ECU (Electronic Control Unit) ini memiliki tugas untuk mengukur kandungan oksigen di gas buang agar tidak berlebihan.
Hasilnya adalah emisi gas buang yang bersih.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR