GridOto.com – Menggunakan ECU stand alone aftermarket, piggyback atau open looper memungkinkan bikers mengatur ulang debit bensin ke ruang bakar di mesin injeksi.
Untuk mengatur debit bensin bisa dilakukan hanya dengan memutar tombol di piggyback atau open looper, atau bisa mengaturnya secara advance di komputer pada ECU stand alone.
Meski begitu, menentukan angka debit bensin ke ruang bakar motor tidak sembarangan.
Pertanyaannya, apakah ada patokan yang bisa dilakukan para bikers?
(BACA JUGA: Wow.. Ada Teknologi Anti Terpeleset di Motor Zaman Now)
“Tidak ada angka pasti untuk setiap parameter settingan walau dilakukan pada motor yang identik. Hal ini disebabkan oleh perbedaan karakter pengguna dan spek motor itu sendiri,” jawab Harel Rahman, distributor produk Speedsparks kepada GridOto.com di Bekasi, Jawa Barat.
Kalau settingan tidak pas, ada beberapa gejala yang bisa dirasakan oleh pemakai motor injeksi.
“Penambahan debit bensin tidak selalu membuat motor jadi lebih bertenaga, terlalu sedikit juga belum tentu irit,” lengkapnya.
Nah bagaimana kalau setelan terlalu boros atau disetel lebih irit dari yang diperlukan, tentu berdampak di mesin.
(BACA JUGA: Otoseken: Cukup Rp 88 Ribu Untuk Usir Kesan Lelah di Motor Bekas )
“Kalau terlalu banyak, ruang bakar jadi kebanjiran sehingga motor bisa mogok dan muncul banyak kerak. Sebaliknya, kalau terlalu irit mesin jadi cepat panas dan kurang tenaga,” jelasnya lagi.
Prinsip tersebut sebetulnya mirip seperti setelan bensin pada motor berkarburator, hanya saja prosesnya melalui perangkat elektronik.
“Cara mengujinya tentu motor perlu dites, bisa dipakai jalan atau naik dynotest. Untuk hasil optimal bisa diuji pakai alat AFR (Air Fuel Ratio) meter,” tutup Harel.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR