GridOto.com - Sebagai salah satu pemain di kancah motor sport di Indonesia, KTM punya pandangan sendiri terhadap kondisi pasar.
Menjelang tutup tahun 2018, PT Penta Jaya Laju Motor (PJLM) selaku agen pemegang merek KTM di bawah 400 cc, menilai bahwa kondisi pasar tengah lesu dibandingkan dengan tahun 2017.
Menurut Kristianto Goenadi, Presiden Direktur PT PJLM, tren masyarakat di Indonesia ketika membeli motor sport, khususnya entry level, masih dominan mengandalkan pembiayaan atau kredit, presentasenya yakni 70 – 80 persen.
“Efek dari perekonomian secara global itu sangat berimbas. Terutama kalau dilihat secara umum, karena faktor finansial ini berpengaruh pada pembiayaan,” ujar Kristianto saat ditemui di diler KTM Sunter, Jakarta Utara (19/10/2018).
(BACA JUGA: blakBlak-blakan Ibnu Sambodo: Indonesia Punya Banyak Pembalap Berbakat)
Berdasarkan hal tersebut, Kristianto pun merasakan adanya penurunan di sektor motor sport entry level KTM.
“Di segmen premium entry level, kami punya Duke 200 yang harganya Rp 35 jutaan. Kami lihat ini cukup berimbas pada pembiayaan,” bilang Kristianto.
“Sebab, Duke 200 itu masih kental sekali konsumen beli dengan pembiayaan. Sedangkan untuk level motor sport di atasnya, orang tidak memerlukan pembiayaan sebanyak entry level,” sambungnya.
Sementara itu, dilihat dari sudut pandang market share, Kristianto menilai pasar motor sport di Indonesia tengah mengalami peningkatan.
(BACA JUGA: Jadi yang Terbaik di Kelas 300-400 cc GridOto Award, KTM Terpacu Hadirkan Produk Inovatif)
Pemain besar seperti Honda, Yamaha dan Suzuki, kini tengah gencar melepas produk motor sport-nya, dibandingkan 5 tahun lalu yang tengah ramai dengan skutik.
Alih-alih melihat kerasnya persaingan segmen motor sport di Indonesia itu, Kristianto justru melihat kesempatan di baliknya.
Ia percaya diri, bahwa KTM mampu bersaing dengan para pemain yang lebih dulu eksis di Indonesia tersebut.
“Customer akan makin selektif untuk segmen motor sport. Di segmen premium, customer sangat update soal spesifikasi, kelebihan dan kekurangan dari masing-masing motor,” ujarnya.
(BACA JUGA: Sudah Buka Selama Dua Minggu, Penjualan KTM Solo Ditopang Tipe Ini)
“Berdasarkan survei yang kami lakukan, pertimbangan customer paling tinggi terletak pada desain. Nomor dua adalah harga, dan ketiga barulah brand,” sambungnya.
“KTM punya keunggulan dari sisi spesifikasi dan desain. Sebagai brand yang relatif baru, kami pun tengah membangun brand image yang akan bisa menambah keyakinan konsumen,” pungkasnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR