GridOto.com - Kendaraan bertenaga listrik kini lagi berkembang dan menjadi tren di dunia otomotif.
Pemerintah menargetkan pada 2025 sekitar 20 persen kendaraan merupakan low carbon emission vehicle.
Angka ini berarti sekitar 400 ribu unit kendaraan karena target produksi mobil di tahun yang sama adalah 2 juta unit.
"Kami juga pemerintah menargetkan pada 2025 sekitar 20 persen kendaraan merupakan low carbon emission vehicle," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Cikarang, Senin (22/10/2018).
(BACA JUGA: Toyota Avanza Coba Naik Kelas, Seperti Kena Aksen Rush)
"Di mana diperkirakan di tahun 2025 jumlah kendaraan pasar domestik berjumlah 2 juta dan kira-kira 2 persen adalah electric vehicle," ucapnya menambahkan.
"Pilihan kami serahkan apakah itu plug in hybrid atau yang lain, tentunya kita juga mengharapkan Indonesia juga bisa menjadi basis untuk produksi electric vehicle," tuturnya.
Menanggapi hal itu, PT. Suzuki Indomobil Motor (SIM), mengakui kini memang trennya menuju ke arah sana dengan teknologi listrik menjadi energi alternatif masa depan.
"Kita sih enggak bisa kasih komentar lebih jauh soal mobil listrik, tapi kita sendiri enggak diam. Kita juga terus pelajari," ujar Soebronto Laras selaku Presiden Komisaris Indomobil Group di Cikarang, Senin (22/10/2018).
Sebagai informasi, sebelumnya pembahasan draf Perpres kendaraan listrik dilaksanakan oleh Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral).
(BACA JUGA: Ternyata Pembalap Ini yang Bikin Marc Marquez Cedera Saat Selebrasi)
Pembahasan draf ini kemudian dialihkan ke Kementerian Perindustrian sejak April 2018 lalu.
Target terus meningkat, hingga mencapai 25 persen ketika produksi 3 juta mobil pada 2030, dan dibidik sampai 30 persen saat produksi 4 juta mobil di 2035.
Bahkan Kementerian Perindustrian telah mengusulkan kepada Kementerian Keuangan mengenai pemberian insentif fiskal.
Berupa tax holiday untuk industri otomotif di dalam negeri yang memproduksi kendaraan listrik, serta perusahaan yang mengembangkan teknologi baterai dan motor listrik untuk penggeraknya.
Upaya ini guna memacu produktivitas dan daya saing sekaligus memperkuat struktur manufakturnya.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR