GridOto.com - Beberapa waktu lalu jagat dunia maya digegerkan dengan sebuah video aksi drifting yang gagal di sebuah jalanan umum.
Pada video yang diunggah oleh akun Instagram @ICS_infocegatansolo tersebut, tampak sebuah mobil Mazda2 berkelir hijau yang melakukan aksi drifting di salah satu tikungan di ruas jalan Sarangan-Tawangmangu.
Nahasnya aksi drifting tersebut gagal dan menabrak mobil pengendara lain serta sebuah fasilitas umum.
Belakangan polisi sudah berhasil menangkap pengemudi mobil yang berinisal WFL dan menyita Mazda2 berkelir hijau tersebut.
Video yang viral ini pun mendapat tanggapan dari Founder sekaligus Training Director dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu.
(Baca juga: Detik-detik Mazda2 Coba Bermanuver di Jalan Berkelok Malah Tabrak Honda Brio, Hampir Masuk Jurang)
Jusri mengungkapkan, secara visual nampak pengemudi mencoba menikung dengan cepat dan melakukan gaya drifting.
Tetapi, kata Jusri, aksi yang dilakukan di jalanan umum tersebut merupakan tindakan konyol dan bodoh yang dilakukan pengguna jalan tak bertanggung jawab.
“Dari sisi keterampilan, pengemudi gagal melakukan drifting, dia salah mengantisipasi dan tak mempu melakukannya dalam konteks itu,” ujar Jusri, Jumat (19/10/2018) dikutip dari Kompas.com.
“Namun dalam konteks tertib berlalu lintas, ini adalah kekonyolan dan ketololan yang dilakukan,” tambahnya.
“Ini tindakan yang tak bertanggung jawab dan melupakan keselamatan orang lain. Karena jalan raya adalah fasilitas publik di mana yang menggunakan bermacam-macam,” kata Jusri.
(Baca juga: Kondisi Mazda2 Setelah Gagal Bermanuver di Jalan Berkelok dan Dijemput Satlantas di Rumahnya)
Dirinya menyebut, jika memang ingin melakukan atraksi-atraksi saat mengendarai kendaraan, sebaiknya dilakukan di tempat yang semestinya, jangan di jalanan umum.
“Pebalap profesional pun bahkan tidak akan mau, melakukan hal tersebut di jalanan, meski mereka sudah mahir berkendara,” kata Jusri.
Artikel serupa pertama kali tayang di Kompas.com dengan judul “Video Viral Gagal ‘Ngedrift’, Ini Kata Pengamat Keselamatan”.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR