GridOto.com - Bos Michelin, Piero Taramasso, menilai balapan pertama di MotoGP Thailand sangat menguras energi.
Terutama masalah penggunaan ban yang sangat dipengaruhi kondisi lingkungan di sirkuit Buriram.
Apalagi, Thailand termasuk trek dengan kondisi trek yang sangat tinggi.
Bahkan, berani dikatakan bahwa suhu treknya melebihi Sepang, Malaysia, yang biasanya dianggap paling panas sepanjang musim.
(BACA JUGA: Ada Sarung Tangan Aneh Dipakai Balapan di MotoGP Thailand)
Jika dibandingkan seri yang lain, Michelin mengaku lebih pusing di Thailand.
"Ini adalah balapan yang kompleks dan menantang," kata Taramasso, dikutip GridOto.com dari Speedweek.com.
"Bannya dipakai dalam tegangan tinggi dan dengan temperatur yang sangat tinggi akhir pekan ini," jelasnya.
Selain itu, ramalan tentang kondisi saat balapan ternyata meleset.
Jadi Michelin langsung pontang-panting.
Padahal pas latihan dan saat tes di Februari dulu, pilihan kompon yang sesuai kebanyakan medium dan soft.
Modal informasi yang sedikit dengan kemungkinan cuaca dan suhu
"Ketika dites, kami diberi tahu bahwa akan lebih basah dan lebih dingin ketika balapan, jadi kami sesuaikan, tapi sayangnya yang terjadi malah sebaliknya," jelasnya.
(BACA JUGA: Biaya Besar Jadi Halangan Berat Pembalap Indonesia Gass di Moto2)
Akhirnya pada balapan semua pembalap dianjurkan memakai ban kompon keras.
Dan beberapa pembalap top yang memakai kompon hard malah sukses hingga akhir.
Tidak ada masalah ban terlalu besar pada balapan kemarin.
Performa ban di Buriram cukup bagus.
Michelin-pun mengaku puas dengan performa bannya di Buriram.
Dan dengan banyak data baru di musim ini, Michelin mendapat pelajaran berharga.
"Dengan data musim ini tentu saja akan ada yang lebih baik untuk pemilihan ban di Buriram untuk musim depan," tuntas sang bos.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Speedweek |
KOMENTAR