GridOto.com - Musim Depan Dimas Ekky akan tampil di ajang Moto2 selama satu musim penuh.
Apakah Dimas Ekky mampu bersaing di ajang balap selevel Moto2.
GridOto.com menanyakan kepada Ibnu Sambodo apakah pembalap Indonesia bisa bersaing di level tertinggi?
Ibnu Sambodo sebagai pemilik tim Kawasaki Manual Tech mengatakan Indonesia punya banyak pembalap berbakat.
(BACA JUGA : Blak-blakan Hendriansyah: Mana Lebih Penting Buat Pembalap, Fisik atau Mental?)
Ibnu Sambodo membawa Kawasaki Manual Tech jadi overall champion di ARRC 2017 SS600.
"Pembalap usia dini di Indonesia itu banyak, karena sekarang banyak sekolah-sekolah balap," kata Ibnu Sambodo di bengkel Kawasaki Manual-Tech, Yogyakarta.
"Indonesia itu punya ribuan pembalap, tapi ya itu Sirkuitnya tidak banyak. Sedih sebenarnya," sambung Pak Dhe.
"Pembalap Indonesia itu banyak yang berbakat, untuk bersaing di level Asia bisa menang. Karena di Asia itu ada 3 negara yang punya banyak pembalap berbakat Malaysia, Thailand, dan Indonesia," jelas Ibnu Sambodo.
(BACA JUGA : Blak-blakan Hendriansyah: Ini Bedanya Dunia Balap Nasional di Era 2000 Awal dan Sekarang)
Tapi untuk level lebih tinggi seperti MotoGP, Ibnu Sambodo mengakui bahwa itu masih berat.
Menurut Ibnu Sambodo kekuatan fisik yang jelas jadi pembeda.
(BACA JUGA : Blak-Blakan Hendriansyah: Inilah Syarat Biar Bisa jadi Pembalap Top)
"Dari fisik posture tubuh kan sudah beda pembalap Indonesia sama bule," ujar Ibnu Sambodo.
"Tapi tetap yang jadi penghambat para pembalap berbakat Indonesia adalah tidak tersediannya sirkuit," pungkas Ibnu Sambodo.
Lalu apa kunci agar jadi pembalap yang hebat?
Pak Dhe Ibnu Sambodo sudah menyiapkan jawabannya kok.
Simak kelanjutannya hanya di GridOto.com
| Editor | : | Anton Hari Wirawan |
KOMENTAR