/photo/gridoto/2018/10/04/3552190189.jpeg)
GridOto.com - PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) memilih Kota Surabaya jadi role mode tata kelola keselamatan jalan, pada Sharing Session Indonesia Road Safety Award (IRSA) 2018.
Ada perwakilan dari 23 kota dan kabupaten yang terpilih jadi finalis, hadir dalam IRSA yang diadakan oleh Adira Insurance tahun ini di Mal Pelayanan Publik, Gedung Siola, Kota Surabaya.
IRSA 2018 mengangkat tema Kontekstualisasi smart city dalam Penerapan Program-program Tata Kelola Keselamatan Jalan.
Dipilihnya Surabaya jadi tuan rumah bukan tanpa alasan, sebab daerah yang dijuluki kota Pahlawan itu merupakan pemenang 3 kali berturut-turut di ajang tersebut.
(BACA JUGA: Adira Insurance Kembali Adakan Indonesia Road Safety Award 2018)
Selain itu, beragam prestasi juga berhasil ditorehkan Kota Surabaya baik di dalam maupun luar negeri dalam hal penerapan keselamatan jalan.
Harapan diadakannya sharing session ini untuk dapat memberikan solusi permasalahan kota dan kabupaten finalis IRSA 2018 dalam hal penerapan smart city di wilayahnya masing-masing.
"Dengan mengangkat tema penerapan smart city, kami melihat bahwa konsep ini wajib diterapkan di kota dan kabupaten untuk membantu mewujudkan hal tersebut," ujar Julian Noor, Chief Executive Officer Adira Insurance saat berada di Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (4/10/2018).
(BACA JUGA: Tularkan Semangat Keamanan di Jalan, Adira Insurance Gelar Pelatihan Safety Riding)
"Salah satu kota di Indonesia yang telah menerapkan smart city dalam bidang keselamatan jalan adalah Kota Surabaya, yang kali ini menjadi tuan rumah dan dapat dijadikan benchmark untuk Finalis IRSA 2018," lanjutnya.
Bisa dibilang, Kota Surabaya memiliki standar internasional untuk penerapan smart city terutama dalam hal tata kelola keselamatan jalan.
Berbagai inovasi terus dilakukan pemerintah setempat, seperti Command Center 112, Park and Ride, Parking Meter, dan lain sebagainya.
/photo/gridoto/2018/10/04/4207749464.jpeg)
"Saya paling cerewet kalau soal lalu lintas, jadi rasanya konyol kalau meninggalnya itu di jalan," ucap Tri Rismaharini, selaku Walikota Surabaya saat memberikan sambutannya.
"Saya juga paling cerewet soal marka, makanya segala sesuatu yang dilarang itu harus ditulisin, mau di atas kek mau di bawah 'uwis tengok peraturan'," tutupnya.
| Editor | : | Fendi |
KOMENTAR