Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Kupas Tuntas Transmisi CVT dari Pakarnya

Radityo Herdianto - Kamis, 4 Oktober 2018 | 10:00 WIB
Komponen Internal Transmisi Otomatis CVT
Radityo Herdianto
Komponen Internal Transmisi Otomatis CVT

GridOto.com-Ada berbagai jenis transmisi otomatis, salah satunya adalah transmisi CVT.

Transmisi CVT itu singkatan dari Continuously Variable Transmission.

Contoh mobil di Indonesia yang memakai transmisi CVT adalah Honda Jazz, Toyota Yaris, dan Nissan Grand Livina.

Lantas, bagaimana cara kerja transmisi CVT?

"Transmisi CVT merupakan jenis transmisi otomatis di mana perpindahan giginya tidak menggunakan gear, tapi pakai belt," buka Hermas Efendi Prabowo, Pemilik Bengkel Spesialis Transmisi Otomatis Worner Matic, Bintaro, Tangerang Selatan kepada GridOto.com (2/10).

Continuously Variable Transmission atau transmisi CVT
Continuously Variable Transmission atau transmisi CVT

(BACA JUGA: Oh Begitu, Ternyata Ini Alasan Utama Datsun GO Pakai Transmisi CVT)

Belt atau sabuk ini dibuat menggunakan material baja high tensile steel.

Sabuk baja ini menghubungkan dua buah pulley.

"Di dalam transmisi CVT ada dua pulley, drive pulley yang menggerakkan dan driven pulley yang digerakkan," jelas mantan wartawan Harian Kompas ini.

Pengoperasian perpindahan transmisi CVT diatur secara elektronik dari komputer yang kemudian menggerakkan kedua pulley.

Kedua pulley ini masing-masing dapat bergerak ke kanan atau kiri sehingga lebar kedua buah puli tersebut bisa berubah menyempit atau melebar.

Transmisi CVT Nissan Xtronic
Transmisi CVT Nissan Xtronic

(BACA JUGA: Terungkap, Alasan Toyota Yaris Facelift Pakai Transmisi CVT)

Pergerakan kedua pulley tersebut membuat diameter sabuk akan berubah.

"Misalkan drive pulley bergerak menjauh sehingga belt akan semakin ke dalam drive pulley, di saat bersamaan driven pulley akan menyempit sehingga belt semakin ke arah keluar dari driven pulley," lanjut pria ramah ini.

Diameter belt ini yang menjadi rasio gigi pada transmisi CVT.

Karena rasio gigi menggunakan diameter dari belt, maka rasio gigi cenderung lebih luas tidak seperti transmisi otomatis konvensional yang rasionya terbatas dari mata gear.

Efek yang diberikan adalah mobil bisa melaju konstan dengan kecepatan tinggi, tapi dengan putaran mesin yang rendah.

(BACA JUGA: Ayo Tebak, Transmisi CVT Datsun Cross Pakai Nissan Apa?)

Keuntungannya konsumsi bahan bakar bisa lebih hemat.

"Biasanya rasio final gear di transmisi konevnsional di angka 0,7 sekian, dengan CVT bisa didapatkan rasio final gear sampai angka 0,6 sekian," jelas Hermas.

Di transmisi CVT juga tidak ada gejala efek entakan perpindahan gigi karena tidak ada batasan rasio pada setiap putaran mesin dan kecepatan.

Maka transmisi berpindah secara berkelanjutan dan kenyamanan berkendara akan lebih halus.

Editor : Dwi Wahyu R.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa