GridOto.com - Pembalap asal Irlandia, Jonathan Rea, baru saja berhasil menjadi juara World Superbike Championship keempat kalinya secara beruntun.
Prestasi ini juga pertanda bahwa Kawasaki dengan ZX-10R-nya adalah rajanya World Superbike selama beberapa tahun terakhir.
He did it!!! @jonathanrea wins his 4th Championship in a row ???????????????? #RE4Ch4MP#FrenchWorldSBK pic.twitter.com/E0EA5AwWWC
— WorldSBK (@WorldSBK) 29 September 2018
Pertanyaan klasik kembali naik ke permukaan.
Dengan dominasi penuh di WorldSBK, kenapa Kawasaki tidak mau ikut berkompetisi di ajang MotoGP sih?
(BACA JUGA: Pintu Tim F1 Toro Rosso Terbuka Untuk Esteban Ocon, Ini Syaratnya)
Nah, kita harus mengawali pembahasan ini dari awal kiprah Kawasaki di MotoGP pada 2002 lalu sob.
Mulai debut di 2002, Kawasaki hanya mengikuti kejuaraan MotoGP selama tujuh musim sampai 2008 saja.
Selama periode itu, Kawasaki tak kunjung bisa menunjukkan performa yang cukup bagus, tuntutan MotoGP memang berat sob.
Puncaknya di Februari 2009, terjadi krisis global yang membuat Kawasaki keluar dari MotoGP.
Sebelum benar-benar keluar dari MotoGP, Kawasaki mengubah namanya menjadi Hayate Racing dan berkompetisi dengan satu pembalap saja yakni Marco Melandri (sekarang berkompetisi di World Superbike bersama Aruba.it Ducati).
(BACA JUGA: Hasil Kualifikasi F1 Rusia: Valtteri Bottas Tampil Luar Biasa dan Raih Pole Position)
Intinya, masalah pendanaanlah yang membuat Kawasaki keluar dari MotoGP.
Setelah itu di 2010 Kawasaki masuk ke kejuaraan dunia superbike (WorldSBK).
Kawasaki berani mengeluarkan dana banyak saat debut ke World Superbike, walaupun tidak sebanyak kalau di MotoGP sih.
Dan hasilnya sejak 2012, tidak ada pabrikan yang lebih sukses di World Superbike dari Kawasaki.
Di 2013 pembalap Kawasaki, Tom Sykes menjadi juara World Superbike.
Bahkan di empat tahun terakhir ini (2015-2018), rekan Tom Sykes, Jonathan Rea menjadi penguasa World Superbike.
(BACA JUGA: OtoRace: Yamaha Endurace Festival 2018, Balapan Ketahanan dengan Strategi)
Setelah didominasi Kawasaki, Dorna selaku pemilik World Superbike membuat beberapa regulasi baru agar pabrikan lain bisa bersaing, mulai awal musim 2018 kemarin.
Dilansir GridOto.com dari Speedweek.com, kabarnya itu adalah strategi Dorna Sports untuk bikin Kawasaki gerah dan mau ambil bagian lagi di MotoGP.
Mengenai hal tersebut, kepala pengembangan Superbike Kawasaki, Yoshimoto Matsuda, pernah mengungkap alasannya untuk bertahan.
"Aturan baru ini tidak adil bagi Kawasaki, namun jika kami bisa menang dengan kondisi ini, kami menang besar, sudah jelas kami akan keluarkan solusinya," ungkap Yoshimoto Matsuda.
Dengan tegas, Matsuda mengatakan bahwa MotoGP bukan menjadi jalan Kawasaki.
"MotoGP bukan jalan yang benar untuk kami, kau harus berpikir tentang apa yang diminta MotoGP darimu, apa teknologi yang dibutuhkan," sambungnya.
(BACA JUGA: OtoRace: Meningkat Signifikan, Segini Jumlah Starter Honda Dream Cup 2018 Pangkep, Sulawesi Selatan)
Wajar saja, karena jika masuk ke MotoGP, penelitian dan pengembangan motor memerlukan dana lebih besar.
Investasi untuk kompetisi MotoGP berkali-kali lipat dari yang dikeluarkan untuk WorldSBK.
Mereka harus membuat mesin prototype dan beberapa teknologi yang canggih.
Selain masalah pendanaan, tentunya Kawasaki tidak mau begitu saja meninggalkan ajang World Superbike yang telah dikuasainya.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR