GridOto.com - Rekor puasa kemenangan Yamaha di 1997-1998 berhasil dipecahkan setelah Yamaha kembali gagal menang di Aragon 2018.
Total Yamaha sudah melalui 23 balapan tanpa kemenangan setelah Assen 2017 sampai Aragon 2018.
Usai finis ke-8 di MotoGP Aragon, Valentino Rossi kembali memberikan komentar pedas terkait performa timnya.
"Kuharap ini penting bagi Yamaha untuk bereaksi, jadi mungkin seharusnya beberapa petinggi Yamaha melihat angka ini, dan bertanya 'kenapa?'," ungkap Rossi dikutip GridOto.com dari Crash.net.
(BACA JUGA:Video Pertarungan Seru Dovizioso dan Iannone Melawan Marquez)
Rossi kembali membandingkan posisi Yamaha di 2004.
"Ketika aku datang di 2004, Yamaha bahkan lebih buruk dari sekarang, tapi dalam setahun mereka bereaksi sangat keras," lanjutnya.
"Mereka bikin organisasi berbeda, mereka habiskan uang lebih banyak, lebih banyak orang dan dalam setahun kami bisa membuat M1 2005 yang terbaik bagiku, jadi seharusnya kami mencoba hal yang sama," tegas The Doctor.
Terpuruknya performa Yamaha memang tidak bisa dipungkiri lagi.
Rossi memulai balapan dari posisi ke-17 dan finis ke-8, sedangkan sang rekan Maverick Vinales start dari posisi ke-14 dan finis ke-10.
(BACA JUGA:Jorge Lorenzo Salahkan Marc Marquez Dalam Kecelakaan di Aragon)
Bahkan performa buruk juga ditunjukkan Johann Zarco yang finis ke-14.
Jelas permasalahan ini bukan masalah pembalapnya tapi masalah motornya, lha wong pembalapnya saja pembalap top lho.
Selain merasa kalah dari Honda dan Ducati, pembalap asal Tavullia ini mengaku juga kalah dari Suzuki.
"Ini masa yang sangat sulit, karena sudah lebih dari setahun kami di situasi teknis seperti ini, dan juga musuh kami terutama Honda dan Ducati, tapi bahkan Suzuki juga melakukan langkah yang bagus," tegasnya.
Rossi kembali lagi, dan kembali lagi, menyoroti ketidakmampuan YZR-M1 memperbaiki grip.
"Masalahnya bukan ban, karena semuanya pakai ban yang sama," katanya.
(BACA JUGA:Arti High Side Crash Seperti yang Dialami Jorge Lorenzo di MotoGP Aragon)
"Karena di beberapa sisi kami tidak bisa memaksimalkan kemampuan ban dengan cara yang benar, jadi motor kami tdiak bisa mendapat grip maksimal terutama di ban belakang, dan kami terlalu menekan ban dengan cara yang salah, dan secara bersamaan kami sangat lambat," tegas Rossi.
Untuk mengatasi masalah itu, pembalap bernomor 46 ini kembali meminta Yamaha segera memperbaiki sisi elektronik dan mesinnya.
Bahkan, Rossi yang sudah mencoba mesin 2019 juga tidak terlalu optimis.
"Aku sudah tes edisi pertama mesin 2019, tapi kupikir dan kuharap itu bukan mesin terakhirnya, itu seperti hanya dimodifikasi kecil, karena hampir sama," tegasnya.
"Kuharap mereka lanjutkan kerja itu karena bagiku mesinnya juga masalah buat kami, mereka harus membuatnya lebih baik," sambung VR46.
KOMENTAR