GridOto.com - Setelah hukuman dua balapan, lalu pemutusan dan pembatalan kontrak dari tim yang bersangkutan, Federasi motor dunia (FIM) resmi mencabut lisensi balap mantan murid Valentino Rossi Romano Fenati.
Namun, ternyata pencabutan lisensi balap ini hanya sampai akhir musim 2018 saja.
Jadi, bisa saja Romano Fenati mendapatkan kembali lisensinya dan bisa berkompetisi kembali di kelas Moto2 untuk musim kompetisi 2019.
Walaupun sempat mengaku tidak akan menyentuh balapan lagi, ternyata kini Romano Fenati mengaku masih ingin kembali ke ajang balap Grand Prix.
(BACA JUGA:Valentino Rossi: Hanya Satu Hal yang Bisa Bikin Yamaha Menang di MotoGP 2018)
Jika ingin kembali, bisa saja, tapi ada syaratnya.
Presiden FIM, Vito Ippolito, menjelaskannya langsung bahwa ada syarat-syarat yang harus dipenuhi pembalap asal Italia itu.
"Pertama kau harus memenuhi kode-kode FIM dan regulasinya, selain itu dari segi olahraga, kau harus menuruti permintaan federasi negaramu," kata Ippolito dikutip GridOto.com dari Marca.com.
Selain dari federasi, fisik juga harus memenuhi.
"Kedua, ada aturan medis yang memerlukan persiapan fisik," lanjut Ippolito.
"Dia (Fenati, -red) sudah menunjukkan keinginannya untuk bekerja keras sampai akhir musim ini," sambungnya.
(BACA JUGA:Dibanding Kecepatan, Ada yang Lebih Penting bagi Andrea Dovizioso untuk Menang MotoGP Aragon)
Selain itu, banyak pihak menyoroti tentang masalah psikologis Fenati.
Masalah psikologis memang jadi satu poin juga agar Fenati bisa lolos dari kode dan regulasi FIM serta federasi balap Italia.
Namun, Ippolito sendiri selaku pimpinan FIM, tidak akan terlalu ikut campur dalam masalah psikologis Fenati.
"Itu tergantung dirinya mau tidak melakukannya, dia masih muda dan kami sudah dewasa dan punya otoritas, yang kami lakukan hanya berbicara padanya," tegas Ippolito.
"Sebenarnya, jelas hanya dia yang bisa menyelesaikan masalah ini, dia harus paham kenapa dia mendapat sanksi dan harus menerima konsekuensinya, kau harus selesaikan masalahmu," jelasnya.
Editor | : | Niko Fiandri |
Sumber | : | Marca.com |
KOMENTAR