Kenapa Motor Balap Pakai Tekanan Angin Ban Lebih Rendah dari Harian?

GridOto.com - Di lintasan balap setiap detail diperhintungkan dengan matang.

Tidak terkecuali tekanan angin ban yang ternyata fungsinya sangat vital.

Sebab, tekanan angin di ban motor balap mempengaruhi performa.

Enggak cuma buat balap sekelas MotoGP, gelaran balap nasional pun enggak luput dari perhitungan matang dari tekanan ban.

(BACA JUGA: Out Now! Vieo Review Test Drive Si SUV Besar Hyundai Santa Fe XG CRDi)

"Balap itu penuh strategi termasuk untuk menentukan tekanan angin dan kompon ban juga berbeda masing-masing pembalap," ujar Nico Julian, pembalap asal team Ultraspeed Racing (USR) kepada GridOto.com melalui pesan singkat.

Termasuk buat tekanan angin ban yang digunakan ada ukurannya.

"Untuk ban depan dengan ukuran 120 saya mengunakan tekanan angin 26 Psi," ucap Nico.

"Sedangkan ban belakang dengan ukuran ban 150 itu 24 Psi," tambahnya.

(BACA JUGA: Yamaha XMAX 250 Berjubah Carbon Kevlar, Budget Habis Setara Aerox)

Tim balap Nico Julian bernaung, USR enggak pernah luput dari pengecekan tekanan ban.

"Harus selalu dikontrol, soalnya saat kondisi dingin sama sehabis latihan tekanan angin ban bisa meningkat 3 sampai 5 Psi," tambahnya.

Otomotifnet/Didit Abdillah

Kompetitif di Kejurnas IRS Sport 250, Nico Julian bakal turun di ARRC AP250 Sentul, bulan Oktober

Uniknya tekanan ban yang digunakan di motor pembalap lebih kecil dari tekanan angin motor standar.

Misalnya untuk motor sport yang biasanya punya diameter ban ring 17 saja itu tekanan angin ban depannya 28 Psi.

Sedangkan belakangnya itu rata-rata di angka 34 atau 45 Psi.

(BACA JUGA: Yamaha Lexi Cuma Dikasih Topeng Simpel Jadi Lebih Garang)

"Wajar, tekanan angin ban lebih rendah bikin tapak ban yang bersentuhan terhadap aspal semakin besar," ujar Aldrin, punggawa Rumah Ban Motor kepada GridOto.com di Cilandak, Jakarta Selatan.

"Sehingga traksi ban jadi bagus di lintasan balap," tutupnya