GridOto.com - Setelah perbuatan buruknya pada MotoGP San Marino akhir pekan kemarin, pembalap Moto2, Romano Fenati, mendapat banyak sekali hukuman.
Mulai dari hukuman sosial dengan hujatan dari banyak pihak, kontrak dengan tim sekarang yang diputus, sampai pembatalan kontrak dengan tim barunya.
Dengan berbagai reaksi ini, mantan murid Valentino Rossi ini terancam berakhir karir balapnya.
Romano Fenati ternyata mengaku trauma, dengan reaksi berbagai pihak atas perbuatannya itu.
(BACA JUGA:Valentino Rossi Komentari Ulah Sang Mantan Murid Romano Fenati di Moto2 San Marino)
"Aku tidak akan lakukan hal seperti ini lagi, komplain orang-orang membuatku khawatir, itu berlebihan bagiku," kata Fenati dikutip GridOto.com dari GPOne.com.
Itu bikin pikiran Fenati terombang ambing.
"Di luar pantas atau tidaknya aku dipecat, ya begini jadinya, aku tak bisa lakukan apapun. Aku tak tahu mana yang benar dan salah, tapi aku tak berpikir semua orang tahu perasaanku," kata Fenati.
"Semua yang kutahu bahwa aku mengacaukannya tapi dihukum terlalu berat oleh setiap orang," lanjutnya.
Selain itu, Fenati sedang galau terkait masa depannya.
(BACA JUGA:Fakta-fakta F1 Singapura: Dari Safety Car Selalu Keluar, Sampai Catatan Buruk Nico Hulkenberg)
Terutama setelah sadar bahwa karirnya di balap sedang di titik terendah.
Fenati mau banting setir saja.
Mantan pembalap VR46 Academy ini berencana selesaikan sekolahnya yang sempat tertunda.
"Sekarang saatnya aku kembali ke sekolah, aku akan selesaikan belajarku, aku dulu tidak bisa selesaikan itu karena komitmenku di atas trek, aku tinggal setahun lagi untuk selesaikan sekolahku," ungkap Fenati.
Bahkan, Fenati mengaku tidak mau balapan lagi.
"Saat ini aku tidak mau, aku tak mau balapan lagi saat ini. Setidaknya kita lihat saja dalam lima tahun ke depan," tuntasnya.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
Sumber | : | gpone.com |
KOMENTAR